Ilustrasi. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST. com – Kasus COVID-19 di Kabupaten Bangli Minggu (31/1) melonjak sebanyak 56 kasus. Penambahan kasus kali ini tercatat sebagai yang tertinggi di Bangli sejak pandemi COVID-19 berlangsung.

Selain itu, kasus pasien COVID yang meninggal juga bertambah satu orang. Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli menunjukan, penambahan kasus terjadi di tiga kecamatan. Terbanyak di Kecamatan Bangli, sebanyak 26 orang atau hampir 50 persen dari total kasus.

Di Kecamatan Bangli, penambahan terjadi di Desa Landih sebanyak 10 orang, Kelurahan Cempaga 5 orang, Kelurahan Kubu 3 orang, Kelurahan Bebalang 6 orang, Desa Tamanbali 1 orang, dan dari Kelurahan Kawan 1 orang.

Baca juga:  Dijadikan Sampel, 23 Warga Serokadan Hasil Tesnya Reaktif Jalani Rapid Test Ulang

Di Kecamatan Susut, penambahan kasus terkonfirmasi positif covid-19 tercatat di Desa Abuan 2 kasus, Desa Susut 2 kasus, Desa Sulahan 10 kasus, dan Desa Demulih 2 kasus.

Di Kecamatan Kintamani, penambahan kasus disumbang dari  Desa Kintamani sebanyak 9 kasus, dua diantaranya balita 1 tahun. Dan di Desa Awan sebanyak 5 kasus.

Dari penambahan 56 kasus tersebut, sebagian besar saat ini telah menjalani isolasi di hotel. Beberapa lainnya dirawat di rumah sakit.

Baca juga:  Meski Kasus COVID-19 Aktif Tinggal 2, Bangli Tetap Minta Warga Taat 3M

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa mengatakan dengan adanya penambahan tersebut, total Jumlah kasus positif di Kabupaten Bangli per 31 Januari 2021 sebanyak 1.299 kasus. Dari jumlah itu yang masih dirawat sebanyak 183 orang dan sudah dalam keadaan sembuh sebanyak 1.071 orang.

Penambahan kasus sembuh berasal dari Kelurahan kubu, Bebalang, Kawan (2 orang), Desa demulih (2 orang), Pengotan, Yangapi, Sekardadi, Bunutin dan Pengiangan.

Baca juga:  Ruang Kerja Mang Jangol Digeledah

Sedangkan kasus meninggal tercatat 45 orang. Jumlah itu mengalami penambahan satu orang yakni wanita asal Desa Abuan Susut berusia 49 tahun.

Pasien tersebut masuk rumah sakit tanggal 25 Januari dan diswab tanggal 28 Januari. “Pasien terkonfirmasi meninggal tanggal 30 Januari saat menjalani perawatan di RS Family Husada,” kata Dirgayusa. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *