Seni Prasi akan melibatkan 60 seniman prasi lintas generasi. Ini merupakan pameran karya seni prasi terbesar di Bali. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bulan Bahasa Bali tahun 2021 akan dibuka secara resmi Gubernur Bali Wayan Koster dari Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Senin (1/2) ini yang disiarkan langsung melalui televisi dan media daring. Kegiatan yang digelar Pemerintah Provinsi Bali ini sebagai bentuk pemuliaan terhadap bahasa, aksara, dan sastra Bali ini akan berlangsung sebulan penuh hingga 28 Februari 2021 mendatang.

Pada pembukaan Bulan Bahasa Bali yang bertajuk Wana Kerthi: Sabdaning Taru Mahothama, akan digelar Solah Tutur “Taru Pramana” oleh Sanggar Bungan Dadari bekerjasama ISI Denpasar. Acara pembukaan juga dirangkai dengan pembukaan pameran IKM Bali Bangkit.

Semua rangkaian acara dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan (prokes) ketat tanpa penonton.  Dan akan disiarkan secara langsung melalui media televisi lokal Bali dan live streaming kanal YouTube Disbud Provinsi Bali.

Baca juga:  Gubernur Tutup Bulan Bung Karno

“Karena masih situasi pandemi Covid-19, untuk pembukaan Bulan Bahasa Bali, kita terapkan prokes ketat, tanpa kehadiran penonton, begitupula undangan terbatas  dengan diwajibkan membawa hasil rapid test antigen Covid-19 dengan hasil negatif,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr Wayan “Kun” Adnyana didampingi Pelaksana Teknis Bulan Bahasa Bali Made Mahesa Yuma Putra di Denpasar, Minggu (31/1).

“Kun” Adnyana, mengungkapkan bagi  pecinta sastra Bali dan masyarakat umum diharapkan dapat menyaksikan isian perhelatan Bulan Bahasa Bali melalui layar televisi dan kanal Youtube Disbud Provinsi Bali. Jika pada Bulan Bahasa Bali tahun-tahun sebelumnya ditandai dengan Utsawa (festival) Nyurat Lontar, untuk tahun ini diisi utsawa Gita Pangrastiti Pamahayu Jagat Ngider Bhuwana.

Para penyuluh bahasa Bali dari semua kabupaten/kota se-Bali bersama-sama melantunkan bait-bait Pupuh Sanjiwani yang intinya memohon agar wabah segera berakhir, dan bumi kembali bersih (suci). Lebih lanjut, dikatakan, Bulan Bahasa Bali untuk tahun ini memang dimaknai sebagai Altar Pemuliaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali Tertaut Jelajah Pemaknaan Hutan sebagai Prana Kehidupan.

Baca juga:  Bertransaksi Kripto hingga Berperilaku Tak Pantas, Gubernur Koster Tindak Tegas Wisman "Nakal"

Bulan Bahasa Bali merupakan implementasi Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali, dan Peraturan Gubernur Bali nomo 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali sert Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. “Seluruh isian Bulan Bahasa Bali dipastikan menerjemahkan konsep tema tersebut dari berbahai sumber pustaka lontar, seperti Taru Pramana, Aji Janantaka, terkait Usadha, dan lain-lain. Adapun skema isian kegiatan memadukan luring dengan daring, termasuk pergelaran virtual,” ujar Kun Adnyana yang juga akademisi ISI Denpasar itu.

Baca juga:  Bercita-cita Jadi Guru, Santikayasa Bersemangat Ikuti SKB

Tak jauh berbeda dengan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali pada tahun-tahun sebelumnya, untuk Bulan Bahasa Bali 2021 akan menyajikan sejumlah agenda acara yang dikemas dalam bentuk Widya Tula (seminar), Kriya Loka (lokakarya), Prasara (pameran), Wimbakara (lomba), Utsawa (festival), Sesolahan (pergelaran), dan pemberian penghargaan Bali Kerti Nugraha Mahottama.

Penghargaan Bali Kerti Nugraha Mahottama akan diberikan kepada dua tokoh yang telah berjasa dalam usaha pelestarian dan pengembangan bahasa, aksara, dan sastra Bali. Penghargaan berupa lencana emas dan hadiah uang masing-masing Rp100 juta.

“berbagai agenda acara yang disiapkan selama Bulan Bahasa Bali ini juga berlangsung menyemesta hingga ke seluruh desa adat di Bali,” pungkas Kun Adnyana. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *