AMLAPURA, BALIPOST.com – Anggota DPRD Karangasem belum lama ini melakukan sidak di portal Galian C untuk memastikan jumlah truk setiap harinya keluar masuk Galian C. Hasilnya, dewan mengakui tingkat kebocoran galian C sangat tinggi, yakni mencapai 150 persen.
Atas kondisi itu, dewan meminta pemerintah supaya melakukan pengawasan portal secara ketat untuk memaksimalkan PAD dari sektor galian C. Wakil Ketua DPRD Karangasem, I Nengah Sumardi, mengungkapkan, pihaknya telah melakukan monitoring atau sidak ke lapangan untuk memastikan berapa sebenarnya truk yang keluar masuk perharinya ke galian C.
“Melihat realita yang terjadi dilapangan, memang sangat tinggi sekali tingkat kebocorannya. Jujur, tingkat kebocoran yang terjadi mencapai 150 persen. Ini terjadi, karena ada permainan antara pengusaha galian dengan penjaga portal. Kalau tak ada itu, kan tak mungkin ada kebocoran setinggi ini,” ucap Sumardi.
Sumardi menambahkan, melihat kondisi ini, pihaknya meminta kepada Pemerintah Karangasem bisa mengawasi portal-portal ini secara ketat. Upaya itu, dilakukan guna meminimalisir terjadi kebocoran.
Terlebih lagi, di tengah situasi pandemi COVID-19, PAD dari sektor galian C yang diharapkan mampu mendongkrak pendapatan ke daerah paling besar. Karena dari sektor pariwisata sudah lesu akibat situasi ini.
“Kami harap, pemerintah bisa lebih ketat dalam melakukan pengawasan di galian C sehingga mampu meningkatkan PAD daerah. Jadi, ke depanya kami tahu sejauh mana sistem pengawasan yang dilakukan, pemunggutan dilapangan oleh BKPAD. Sehingga pendapatan dari sektor galian C benar-benar maksimal,” tegasnya.
Pemkab mampu mencapai target 1.500 truk keluar masuk setiap harinya. Tak hanya itu, ke depannya juga diperlukan sebuah inovasi untuk mencegah kebocoran ini. Entah itu dengan cara elektronik dan yang lainnya.
Misalnya, dibuatkan seperti di supermarket, bagi yang bawa kartu portalnya baru mau naik. “Ini perlu dilakukan ke depannya. Ini yang meski dibicarakan nantinya seperti apa pengawasannya,” katanya.
Sebelumnya, Administrasi Pemerintahan dan Kesra Pemda Karangasem, I Wayan Purna, mengungkapkan, ada sebanyak tujuh portal resmi milik Pemerintah Kabupaten Karangasem yang dilakukan pengawasan, yakni portal di Rendang, Tianyar Barat, Selat, Uma Anyar, Datah, Liligundi dan Butus. “Dari tujuh portal yang diawasi ini, kita hanya fokuskan enam portal. Semetara satu portal di Liligundi tidak difokuskan karena cukup sedikit truk lewat di sana,” ucapnya.
Purna, menambahkan, pengawasan portal ini nantinya melibatkan sejumlah unsur, mulai dari Dishub Karangasem, Satpol PP, BPKAD, Perhubungan, dan OPD. Sementara untuk petugas portal tetap ikut berjaga seperti bisa.
Serta untuk pengawasannya dilakukan dua shif, yakni shif pagi dan sore. Untuk shift paginya dimulai pukul 07.00 WITA -19.00 WITA. Sedangkan untuk shift sore dimulai pukul 19.00 WITA sampai dengan 07.00 WITA.
“Pengawasan ini tidak permanen, hanya dilakukan sebulan dulu. Karena pihaknya ingin tahu berapa angka-angka truk yang melintas di masing-masing portal ini. Nantinya, hasil pengawasan selama sebulan inilah akan dilakukan evaluasi lagi dan hasil evaluasi baru akan ditindaklanjuti nantinya seperti apa langkah selanjutnya,” katanya.
Dia menambahkan, pengawasan ini dilakukan untuk mengetahui sejatinya truk-truk galian C yang riil setiap harinya. Pasalnya, selama ini cukup banyak disinyalir adanya kebocoran sehingga membuat pendapatan dari sektor galian C terjun bebas. Terlebih lagi, tahun ini target dari galian C meningkat 100 persen lebih dari Rp 21 miliar naik menjadi Rp 44 miliar. (Eka Parananda/balipost)