Kondisi air baku di IPA Blusung yang keruh. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah, termasuk Denpasar. Kondisi ini bukan saja berdampak pada bencana, tetapi juga pelayanan Perumda Tirta Sewakadarma (PDAM) Kota Denpasar terganggu. Pasalnya, sumber air permukaan yang diolah untuk air bersih PDAM mengalami kekeruhan cukup tinggi. Karena itu, produksi air bersih yang dilakukan Perumda terkendala.

Salah seorang pelanggan di Jalan Antasura, I Gede Wijaya mengatakan, sejak beberapa hari layanan air Perumda Tirta Sewakadarma sering mati. Ketersediaan air cukup minim, sehingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Terutama untuk keperluan memasak, cuci, serta yang lainnya. “Sejak beberapa hari ini air sering mati,” ujarnya.

Baca juga:  Dari Terduga Teroris Ditembak Mati hingga Omzet Pedagang Pasar Tradisional Turun

Dirut Perumda Tirta Sewakadarma Denpasar, I.B.Gede Arsana, Senin (8/2) mengatakan, akibat kondisi cuaca yang mengakibatkan hujan cukup deras, berdampak pada air sungai. Tingkat kekeruhan air baku di Sungai Ayung, cukup tinggi. Pihaknya tidak bisa produksi, karena tidak memungkinkan untuk diolah.

Arsana mengakui akibat cuaca seperti sekarang, kondisi air sering mengalami kemacetan di Denpasar Utara dan Denpasar Timur. Tetapi, itu terjadi karena adanya proyek bendungan Sidan, selain cuaca. Kekeruhan air sangat tinggi karena lumpur, pasir bahkan batu yang datang dari hulu. “Seringnya mati ini kan seperti saya bilang itu karena proyek bendungan Sidan. Berkali-kali kami komunikasi dengan Provinsi Bali tetapi apa, tidak ada penanganan sama sekali. Jadi, imbasnya ke masyarakat. Itu sebabnya kami membuat kanal untuk penyaringan lumpur,” jelasnya.

Baca juga:  Air PDAM di Kediri Selatan Macet, Warga Kesulitan Air Bersih

Sebelumnya, Direktur Administrasi dan Keuangan Putu Sri Utami mengungkapkan, akibat terjadinya air baku yang keruh, produksi mengalami gangguan. Bahkan, pada Sabtu (6/2), produksi air sempat off. Karena tingkat kekeruhan air mencapai 4270 NTU. Air dengan tingkat kekeruhan ini, sudah tidak bisa diproses.

Dampaknya, kata dia, pelanggan yang berada di wilayah Denpasar Utara, Denpasar Barat, dan Timur mengalami gangguan. Namun, bila masyarakat memerlukan air untuk keperluan sehari-hari, pihaknya akan melayani dengan truk tangki. (Asmara Putera/Balipost).

Baca juga:  Akhirnya, Desa Sekartaji Miliki Sumber Air Bersih Sendiri
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *