Bupati Artha hadir dalam perayaan Imlek di Jembrana pada 2020. (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Perayaan Tahun Baru Imlek di Kabupaten Jembrana tahun ini, tidak seperti tahun sebelumnya. Sejumlah kegiatan menghadirkan kerumunan, seperti pertunjukan Barongsai rencananya, tidak digelar.

Sejumlah komunitas warga Tionghoa di Jembrana lebih mengedepankan kegiatan sosial menjelang Imlek, Jumat (12/2) ini. Ketua Perkumpulan Dharma Semadi, Hendra Wijaya, Selasa (9/2) mengatakan untuk imlek tahun ini ada perbedaan dengan tahun sebelumnya.

Mengingat kondisi pandemi COVID-19, perayaan mengikuti instruksi pemerintah untuk tidak menimbulkan kerumunan. “Kalau sebelumnya ada pertunjukan Barongsai dan ada perayaan, sekarang kita mengikuti kondisi saat ini,” terang Hendra.

Baca juga:  Di Badung, UKM Diusulkan Dapat Stimulus

Untuk kegiatan di vihara dan kelenteng juga akan mengikuti sesuai anjuran pemerintah dengan pengaturan jarak. Sejumlah komunitas Tionghoa di Jembrana,menurutnya mengisi dengan kegiatan sosial bagi sesama. Seperti pembagian sembako dan bantuan lainnya warga yang membutuhkan.

Pantida Vihara Maitreya Centre Negara, Pandita Hamid Citra Pannawirawan mengatakan untuk perayaan dari Vihara menyarankan untuk dilakukan di masing-masing rumah. Vihara mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak menimbulkan kerumunan.

Baca juga:  Kumulatif Korban Jiwa Lampaui 1.200 Orang, Bali Masih Tambah Kasus COVID-19 di Atas 200

Bahkan nantinya doa pelepasan serta penyambutan Tahun Baru Imlek di Vihara Maitreya Center Negara akan dilakukan di kalangan dalam vihara saja. “Kami mengikuti anjuran dari pemerintah. Apalagi di Jawa Bali ini juga masih berlaku PPKM (Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Perayaan tetap kita lakukan, tetapi tidak dengan keramaian,” ujar Pandita.

Sejumlah persiapan untuk perayaan di vihara juga telah dilakukan sejak jauh hari. Mulai dengan pemasangan lampion dan ornamen perayaan Imlek meskipun tidak dilakukan secara ramai.

Baca juga:  Korban Jiwa Tembus 1.000 Per Hari, Tambahan Kasusnya Juga Pecahkan Rekor Lagi

Saat perayaan sebelumnya, lebih dari 100-an orang yang hadir mengikuti doa bersama dan perayaan. Namun, di tahun ini, perayaan dilakukan di bwwah 20 orang di dalam vihara saja. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *