DENPASAR, BALIPOST.com – Dua pebiliar Bali yakni Irwan Limardi dan Made Marsel Tirta bertekad merebut medali, pada PON di Papua Oktober mendatang. Soalnya, Irwan dan Marsel menyumbang perunggu di nomor bola -10 ganda, pada PON di Jabar 2016 silam.
Irwan ditemui di Denpasar, Senin (15/2) menyatakan, dirinya juga berupaya kembali membawa pulang medali di nomor bola 10 ganda. Bahkan, Irwan juga mematok target jika perlu medalinya ditingkatkan, pada pelaksanaan hajatan multievent empat tahunan antarprovinsi se-Indonesia, di Bumi Cendrawasih.
“Ya.. doakan saja saya kembali bisa mendulang medali bersama Marsel, pada PON di Papua,” sebut Irwan. Dikemukakan, selama ini dirinya berlatih fisik berikut latihan dan mengadakan sparring bersama Marsel. Apalagi, kebetulan Irwan mempunyai meja biliar di rumahnya kawasan Tuban, Badung.
“Kami akui selama masa pandemi covid-19 ini latihan mandiri kurang maksimal,” terangnya. Ditambah selama ini hampir tak pernah ada turnamen bola sodok. Ia mengakui, pada event Bali Open 2017, dirinya menduduki runner up pada nomor bola -10 tunggal.
Kenyataannya, pada event serupa Bali Open 2020 lalu, Irwan gagal di nomor bola -10 tunggal. “Alasannya, karena saya mantan runner up dan panpel memberikan handicap -7 dan lawan yang saya hadapi adalah pebiliar Pelatnas, sehingga saya gagal melaju ke babak utama,” ungkanya. Sementara di nomor -10 ganda, Irwan diberikan panpel handicap -6 dan berpasangan bersama Made Marsel Tirta menduduki peringkat delapan besar.
Disisi lain, Made Marsel Tirta juga menerangkan, dirinya mendapatkan medali perunggu di nomor bola -10 ganda bersama Irwan Limardi, pada PON di Jabar 2016 silam. Masih di PON Jabar, Made Marsel Tirta juga meraih perunggu di nomor bola -15 ganda bersama pasangannya Tinton. “Saya juga memasang target kembali bisa merebut medali pada PON di Papua bersama Irwan Limardi,” tutur Marsel.
Satu-satunya pebiliar putri Bali yang merebut tiket ke PON Papua Dhitya Octora menjelaskan, selama ini dirinya berlatih di rumah temannya yang memiliki meja biliar. “Saya berlatih bola sodok meminjam meja milik teman, dan terkadang berlatih di rumah biliar Mirah, di kawasan Kuta,” ucapnya. Dhitya merupakan pebiliar putri yang selama Porprov di Bali senantiasa membela Kabupaten Buleleng. Akan tetapi, untuk Porprov di Badung pada 2022 nanti, Dhitya memutuskan hengkang dan membela tuan rumah Badung. (Daniel Fajry/Balipost)