Ilustrasi. (BP/tomik)

JAKARTA, BALIPOST. com – Pemanfaatan GeNose C19 di dalam mendukung industri pariwisata tetap memperhatikan keamanan. Aspek penting yang perlu diprioritaskan dalam penggunaan GeNose C19 adalah standar kebersihan (hygiene) bagi masyarakat, petugas pemeriksa dan lingkungan.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, penggunaan GeNose C19, alat skrining COVID-19 berbasis embusan nafas yang menggunakan kecerdasan artifisial, di industri pariwisata harus disertai dengan penegakan protokol kesehatan.
“Penggunaan GeNose C19 di lapangan tentu harus memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker dan menjaga jarak,” katanya, Jumat (19/2), dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  PSI Masih Berpeluang Masuk Parlemen

Wamenkes Dante berharap dengan penegakan standar kewaspadaan dan disiplin dari penyelenggara pariwisata dalam melakukan penapisan COVID-19 terhadap para wisatawan, akan memberikan nilai dan daya ungkit untuk bangkitnya industri pariwisata di Indonesia.

Dengan memanfaatkan GeNose C19, dapat dipastikan wisatawan yang datang terjamin kesehatannya dan kembali pun sehat. “Saya berharap inovasi anak bangsa ini dapat dimanfaatkan untuk membantu penanganan COVID-19, salah satunya adalah penggunaan GeNose C19,” tuturnya.

Baca juga:  Penertiban Prokes, Sat Pol PP Sasar Pasar Galiran

GeNose C19 buatan Universitas Gadjah Mada yang telah mendapatkan izin edar dalam keadaan darurat dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan masyarakat yang sehat serta kemandirian alat kesehatan.

“Kami sangat mendukung pengembangan GeNose C19 agar dapat menghasilkan produk yang lebih sempurna terutama untuk penggunaan di tempat-tempat umum,” ujar Wamenkes Dante. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *