Salah seorang perajin sedang menenun endek. (BP/dokumen)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Selama ini para perajin endek, khususnya di Kabupaten Karangasem, masih mengandalkan pasokan bahan baku pembuatan kain endek dari luar Bali. Agar kedepannya mampu memenuhi bahan baku endek tersebut, akan dilakukan pemetaan wilayah untuk pengembangan pertanian kapas dan sutra.

Bupati Karangasem, I Gede Dana, mengungkapkan, selama ini para perajin endek di Karangasem masih mengandalkan pasokan bahan baku endek dari luar Bali. Karena, hingga saat ini masih sangat sedikit bahan baku endek yang dihasilkan di Karangasem.

Baca juga:  Buntut Pembakaran Bangunan Resort di Gumang dan Kerugian Capai Miliaran, Kontraktor Lapor ke Polda Bali

“Di Karangasem ada sebanyak 1.442 pengrajin endek yang tersebar hampir di seluruh kecamatan. Sedangkan, sekarang ini, baru Kubu dan Datah Abang yang mengembangkan pertanian kapas dan sutra. Itupun jumlah petani masih sangat sedikit. Jelas dengan banyaknya pengrajin, kebutuhan bahan baku banyak, sementara penghasil bahan baku sedikit. Ini yang kita meski galakkan ke depanya,” ucapnya.

Gede Dana, menambahkan, wilayah yang dangat cocok untuk budidaya kapas ini adalah wilayah Abang dan Kubu. Saat ini sudah ada beberapa hektare yang dikembangkan di Kubu dan Datah Abang.

Baca juga:  SE Gubernur Koster Terkait Tenun Endek Diapreasi

Sementara untuk ulat sutra cocok dibudidayakan di daerah Rendang. Karena udaranya sangat sejuk. “Untuk itu, kami kedepannya bakal mendorong para petani untuk membudidayakan bahan dasar endek ini. Sehingga dengan banyaknya pengrajin endek nantinya tidak sampai kewalahan bahan dasar. Kalau masih mengandalkan bahan dasar dari luar bali, bisa jadi harganya dimainkan atau lebih mahal,” Katanya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *