Petugas menyiapkan vaksin COVID-19 untuk diberikan pada penerima. (BP/eka)

BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli saat ini sedang menyelesaikan proses vaksinasi terhadap tenaga kesehatan (nakes) yang tercecer. Untuk menyelesaikan vaksinasi tersebut, Dinkes telah menerima seribu dosis vaksin.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dr. I Nengah Nadi, Jumat (26/2) menyebutkan jumlah nakes yang tercecer/tertunda dapat vaksin di Kabupaten Bangli yakni sekitar 500 orang. Proses vaksinasi sedang dilaksanakan di Rumah sakit umum Bangli dan RS BMC. “Seribu dosis vaksin itu cukup untuk 500 nakes yang tertunda. Karena setiap orangnya dapat vaksin dua kali,” ujarnya.

Baca juga:  Warga Songan A Terkonfirmasi Positif COVID-19 Meninggal

Kata Nadi, adanya nakes yang tercecer tidak mendapat vaksin disebabkan beberapa hal. Salah satunya karena tidak memenuhi syarat.

Petunjuk sebelumnya, calon penerima vaksin harus memenuhi 13 syarat screening pokok. Namun kemudian pemerintah pusat melakukan perubahan petunjuk. “Pertama untuk yang punya penyakit hipertensi kalau sebelumnya kan dipakai batasan 140/ 90 tidak boleh divaksin. Selanjutnya ada perubahan. Yang hipertensi 180/110 boleh. Termasuk ibu menyusui, boleh. Kemudian penyakit-penyakit lain, kalau sudah mendapat rekomendasi dari dokter yang merawat, boleh,” jelasnya.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Bangli Terus Bertambah, Sekolah Gelar PTM Diimbau Terapkan Prokes Ketat

Selain karena tidak memenuhi syarat, penyebab lain adanya nakes tercecer karena belum terinput pada data pemberian vaksin tahap pertama.

Sementara itu disinggung mengenai pelaksanaan vaksinasi tahap ke II, Kadis asal Karangasem itu mengatakan pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah pusat melalui provinsi. Kata Nadi, untuk saat ini vaksinasi tahap II baru dilaksanakan di Ibu Kota Provinsi Bali yakni Kota Denpasar.

Sasaran prioritas yakni kaum lansia. “Sesuai hasil vidcon beberapa minggu lalu, untuk kabupaten lain selain Denpasar diminta melanjutkan vaksinasi nakes yang masih tertunda dan ditugaskan melakukan pendataan terhadap sasaran vaksinasi tahap II. Saat ini kami masih sedang berproses,” jelasnya.

Baca juga:  Dari Puluhan Kasus Baru Positif COVID-19 di Bali, 90 Persennya Transmisi Lokal

Dia menyebut ada 12 kelompok yang masuk sasaran vaksinasi tahap II nanti diantaranya polisi, TNI, pedagang dan lainnya. Mengenai siapa yang akan diprioritaskan mendapat vaksinasi tahap II, Nadi mengaku menunggu petunjuk lebih lanjut dari pusat. “Begitu nanti didroping vaksinnya, akan ada petunjuk siapa yang harus didahulukan,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *