Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komarudin bersama Gubernur Bali dan NTT saat penyerahan senjata api di Makodam IX/Udayana, Kamis (10/8). (BP/eka)
DENPASAR, BALIPOST.com – Tiga gubernur diberikan senjata api (senpi) Kamis (10/8) kemarin. Bertempat di Makodam IX/Udayana, mereka yang dibekali senpi adalah Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul dan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya. Tiga gubernur tersebut memperoleh senpi jenis P3A berkaliber 7,65.

Senpi itu diberikan Panglima TNI yang diwakili Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin S. S.I.P. M.Sc. Pada kesempatan yang juga dihadiri oleh pejabat utama Kodam, Kajati Bali, Kepala Pengadilan Tinggi Denpasar serta sejumlah pejabat lainnya, gubernur penerima senpi hanya dua orang yang hadir. Yakni Gubernur Bali dan NTT.

Baca juga:  Berhasil Ditekan, Jumlah Orang Terlibat Narkoba di Bali

Sedangkan Gubernur NTB berhalangan hadir karena sakit sehingga penerimaan senpi diwakili oleh Danrem setempat. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin mengatakan, bahwa pemberian senpi itu adalah perintah Panglima TNI. “Penyerahan pistol ini merupakan bentuk penghargaan dari Panglima TNI kepada gubernur setelah mengikuti rangkaian pembekalan, latihan dan pembaretan saat latihan PPRC TNI di Natuna,” jelasnya.

Tujuan diberikan senpi ini untuk melindungi diri sendiri gubernur atau panglima tertinggi di daerah dari segala bentuk gangguan yang dapat mengancam jiwa gubernur. Senpi itu sudah berizin yang dikeluarkan pihak berwenang.

Baca juga:  Asops Kapolri Tinjau Pengamanan Pelabuhan Gilimanuk

Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan bahwa wilayah yang dipimpinnya adalah merupakan berbatasan dengan wilayah negara tetangga. “Saya jaga perbatasan. Saya jamin perbatasan pasti aman,” ucap Frans Lebu Raya.

Pada kesempatan itu juga mempromosikan wilayahnya untuk menjadi obyek wisata. Sehingga gubernur kembali menawarkan nanti jika kumpul-kumpul juga sangat perlu di perbatasan. “Nanti kalau kumpul bagus juga di perbatasan. Kalau Pak Panglima setuju ayo, latihan menembak di sana,” ajak Gubernur Frans.

Yang terpenting, menurut dia, adalah menjaga negeri ini menjadi negara maju dan disegani di dunia. “Kami optimis maju karena kami sudah bosen miskin. Masa miskin terus,” katanya berseloroh.

Baca juga:  Penyeberangan Fast Boat Padangbai-Gili Trawangan Ditutup Sementara

Sedangkan Gubernur Made Mangku Pastika menyampaikan bahwa pembangunan angkatan bersenjata mulai menggeliat sedemikian rupa. Dari latihan gabungan yang sudah lewat di Natuna, senjata yang dimiliki TNI sudah bisa dihandalkan untuk menjaga NKRI. “Menurut saya sudah luar biasa dalam latihan gabungan kemarin di Natuna,” jelasnya.

Dia memandang lokasinya sangat strategis. Sehingga langkah panglima mengundang gubernur perlu untuk membangun percaya diri semua aspek. “Kapal laut sudah bagus, pesawat bagus, tank sangat bagus. Begitu juga sistem latihan,” ucap Mangku Pastika. (Miasa/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *