MANGUPURA, BALIPOST.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Pemerintah Provinsi Bali, dan Bank Indonesia akan mengggelar program “replacement.” Ini merupakan upaya membangkitkan pariwisata Bali. Demikian dikemukakan Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, Sabtu (27/2) saat meninjau pelaksanaan vaksinasi pekerja pariwisata Bali di Nusa Dua.
Ia menjelaskan program replacement adalah menjadikan wisatawan nusantara (Wisnus) sebagai andalan Bali dalam 6 bulan ke depan. Replacement rate untuk skenario 1, 2, 3 beragam. Namun, ia mengatakan jika mengambil skenario kedua replacement ratenya hampir 65 persen. “Dengan kepulihan 65 persen, kita harap Bali bisa kembali bangkit lagi,” ujarnya.
Setelah COVID-19, kata Sandiaga, Bali akan diserbu sejumlah event besar berskala nasional dan internasional. Diantaranya Sirkuit Nasional Panahan, Kejuaraan MX GP tahun 2021, dan KTT G20 tahun 2022.
Momen ini sejalan dengan upaya Menparekraf yang akan dilakukan yaitu menggalakkan MICE di kalangan pemerintah dan BUMN. “Saya akan bicara dengan Pak Erick (Erick Thohir, red) untuk membicarakan bagaimana kegiatan MICE bisa kita arahkan ke Bali. Karena dengan itu konkret mudah-mudahan stimulasi permintaan itu bisa meningkatkan penghasilan dan mata pencarian masyarakat Bali,” ujarnya.
Berkaitan dengan upaya mendatangkan orang, ia mendapat kabar bahwa Bali terpilih menjadi satu dari dua venue untuk seri MX GP di Indonesia. Rencananya lokasinya di Benoa. “Itu sudah saya tinjau, pada kunjungan sebelumnya. Mudah-mudahan persiapannya bisa terus dilakukan sehingga sesuai dengan prokes,” ungkapnya.
Sementara itu, ia juga mendukung percepatan vaksinasi COVID-19 dengan menggandeng pihak lain, yaitu dunia usaha. “Tentunya dengan pelaksanaan vaksinasi yang gratis, dibeli dari BUMN melalui pemerintah, didistribusikan oleh dunia usaha, kita akan mendukung,” ujar Sandiaga Uno.
Langkah-langkah ini dilakukan karena ia ingin cakupan vaksinasi 70 persen dari masyarakat Bali sehingga terjadi kekebalan komunal.
“Ini akan terus kita dorong. Bali sampai saat ini sudah melakukan distribusi dengan sangat efektif. Kita berharap bukan hanya di tempat ini, tapi juga di tempat lain. Di kabupaten lain juga akan gencar melakukan vaksinasi sehingga tidak terlalu lama lagi kita akan mencapai angka 70 persen ini,” bebernya. (Citta Maya/balipost)
bila ingin mendatangkan wisatawan ke bali sejatinya sangat mudah… janganlah sampai ada pernyataan pernyataan dari para petinggi, baik dari tingkat presiden, menteri hingga gubernur dan bupati, yang bernada menghukum, mengancam ataupun mendenda terhadap wisatawan yang dianggap melanggar protokol kesehatan… namun sebaliknya jadikan bali sebagai kawasan wilayah yang patuh, disiplin terhadap penerapan protokol, tanpa kecuali terhadap masyarakat lokal maupun pendatang, sebagaimana layaknya di Singapore, dan negara lainnya yang patuh terhadap aturan disiplin lalu lintas..