SEMARAPURA, BALIPOST.com – Angin kencang di Klungkung tak hanya menumbangkan pohon dan merobohkan atap Bale Pawedaan Pura Penataran Agung Ratu Pasek di Pundukdawa. Bencana yang terjadi di Klungkung terus bertambah akibat angin kencang, Minggu (28/2) siang itu.
Bangunan Bale Piasan di Pura Bukit Galah, Desa Dawan Klod, Kecamatan Dawan, Klungkung juga “disapu” angin hingga roboh. Pengempon pura dan warga sekitar baru mengeceknya setelah cuaca sudah nampak membaik.
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, juga nampak turun ke lokasi, guna menentukan langkah penanganan pascabencana. Suwirta menyampaikan peristiwa ini nampak terjadi bersamaan.
Angin kencang pada hari ini nampak mengerikan, sebagaimana penuturan warga di sana. Bupati Suwirta mengaku sengaja turun ke sejumlah daerah terdampak yang paling parah, dengan kerugian yang besar, untuk mengambil langkah selanjutnya.
Robohnya bale piasan ini, diperkirakan menimbulkan kerugian sekitar Rp 150 juta. “Saya sudah tugaskan Kepala Pelaksana BPBD Klungkung untuk mendata semua titik bencana dan dampak dan nilai kerugiannya. Nanti kami tindaklanjuti satu per satu,” kata Bupati Suwirta.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung Putu Widiada, mengatakan pihaknya sudah melakukan pendataan awal dampak bencana angin kencang ini. Total, ada 12 titik pohon tumbang yang menutup akses jalan raya.
Penanganan langsung dilakukan secara marathon sampai larut malam. Terparah pada titik pohon tumbang di timur Tukad Unda, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan. Pohon bunut besar itu roboh melintang di tengah jalan, hingga mengakibatkan akses lalu lintas antar kabupaten lumpuh beberapa jam.
“Selain itu, juga ada empat rumah yang dilaporkan rusak tertimpa pohon tumbang. Sejauh ini laporan yang masuk tidak ada korban jiwa,” kata Widiada.
Saking banyaknya titik dampak bencana, belum semua tersentuh penanganan dan dilanjutkan, Senin (29/2). Pihaknya tak henti-henti meminta warga untuk selalu waspada menghadapi dampak anomali cuaca ini. (Bagiarta/balipost)