DENPASAR, BALIPOST.com – Agenda Musprov PBVSI Bali direncanakan digelar di Denpasar, pada Sabtu (20/3). PBVSI Bali sudah memiliki Pengkab dan Pengkot yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten se-Bali.
Untuk itu, Musprov akan dihadiri seluruh delegasi dari daerah, dan diharapkan mampu membawa perbaikan prestasi bagi kepengurusan empat tahun ke depan. Ketua Umum Pengprov PBVSI Bali Nyoman Sukanada menerangkan, masa kepengurusan dirinya berakhir sampai dengan 23 April. Ia pun menjadwalkan Musprov induk cabor bola voli ini harus segera digelar. “Sejauh ini belum ada sosok kandidat yang mau maju dalam Musprov,” ungkap Sukanada, di Denpasar, Rabu (3/3).
Ia pun jika kembali dipercaya menakhodai PBVSI Bali, maka disiapkan event Kejurkab dan Kejurkot. Sukanada juga siap mengevaluasi program yang belum bisa terwujud dan akan melakukannya pada kepengurusan mendatang.
Sementara, Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi menyatakan, sebenarnya bola voli merupakan olahraga paling favorit bagi masyarakat Pulau Dewata. Terbukti, event kejuaraan antarkampung (tarkam) makin marak di seluruh pelosok. Hanya, sayangnya pola pembinaan bola voli di desa-desa masih bersifat manual dan konvensional.
“Padahal semestinya pembinaan bola voli harus dibarengi dengan sport science,” saran Suwandi. Alhasil, bagi pembinaan bola voli yang mengikuti teknik sport science, mereka para pebola voli kualitasnya melebihi dibandingkan yang bersifat manual dan konvensional.
Suwandi juga berpesan, prestasi bola voli juga harus merata, sebab tiap kali hajatan Porprov juaranya langganan direbut Badung, Denpasar dan Gianyar. “Saya kira Tabanan mulai bangkit, tetapi bagaimana kabupaten lain supaya bisa mensejajarkan diri dalam mengukir prestasi,” ujarnya. Untuk itu, Suwandi mengingatkan, pengurus baru supaya getol menggelar kejuaraan maupunn turnamen, baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.
Disisi lain, Sekum KONI Bali IGN Oka Darmawan yang disinggung soal Papua yang minta ditunda pelaksanaan PON pada Oktober nanti, serta rencana 10 cabor yang dicoret dan akan tetap dipertandingkan di Sumsel, dirinya menyatakan, sebagai organisasi induk olahraga di daerah merupakan perpanjangan dari pusat.
Oleh sebab itu, Oka Darmawan belum berani berkomentar. “Kami hanya menunggu segala keputusan resmi dari pemerintah,” tandasnya. Cuma, Oka Darmawan mengakui, seluruh provinsi telah menyiapkan atletnya, guna berlaga ke PON di Bumi Cendrawasih. “Kami hanya bisa berharap, semoga situasi pandemi covid-19 ini secepatnya berakhir,” tuturnya. (Daniel Fajry/balipost)