DENPASAR, BALIPOST.com – Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali pada Januari 2017 mengalami penurunan sebesar sebesar 5,51 persen dibandingkan nilai ekspor bulan Desember 2016. Penurunan ini dipengaruhi menurunnya nilai ekspor di beberapa negara tujuan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, nilai ekspor barang asal Provinsi Bali pada bulan Januari 2017 yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia mencapai USD 39.129.521. Nilai ini mengalami penurunan sebesar 5,51 persen bila dibandingkan nilai ekspor bulan Desember 2016 yang mencapai USD 41.410.436.
Kepala BPS Provinsi Bali, Adi Nugroho, memaparkan, penurunan nilai ekspor dari bulan sebelumnya (month to month), dominan dipengaruhi oleh menurunnya nilai ekspor tujuan Australia sebesar USD 2.127.272 atau turun 37,64 persen. Setelah Australia, negara lain yang juga menunjukan penurunan yang relatif tinggi adalah Tiongkok, Hongkong, dan Jerman masing-masing sebesar USD 3.441.102, USD 1.490.500 dan USD 1.168.143.
“Kalau dilihat dari jenis komoditas, penurunan secara month to month dominan dipengaruhi oleh turunnya nilai ekspor pada ikan dan udang USD 1.167.446, kayu, barang dari kayu USD 633.453, karet dan barang dari karet USD 468.277, pakaian jadi bukan rajutan USD 385.365 dollar, gula dan kembang gula USD 302.511,” ungkap Adi.Sebagian besar ekspor pada Januari 2017 ditujukan ke Amerika Serikat, Tiongkok, Singapura, Jepang, dan Australia. Proporsi masing-masing secara berurutan sebesar 28,36 persen, 8,79 persen, 8,33 persen, 6,88 persen, dan 5,44 persen.
Sementara lima komoditas utama yang di ekspor pada Januari 2017 berupa produk ikan dan udang, produk perhiasan atau permata, produk pakaian jadi bukan rajutan, produk kayu, barang dari kayu, dan produk perabot, penerangan rumah. Distribusi persentasenya masing-masing sebesar 26,51 persen, 12,39 persen, 12,27 persen, 8,96 persen, dan 7,40 persen. (Citta Maya/balipost)