DENPASAR, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem kerap terjadi akhir-akhir ini. Bahkan di sejumlah daerah dilanda banjir, pohon tumbang dan tanah longsor.
Menyikapi kondisi alam tersebut, Polresta Denpasar menggelar latihan tangguh hadapi bencana alam. “Secara umum di beberapa wilayah di Indonesia telah terjadi bencana alam, seperti banjir di Jawa Barat dan Jakarta, tanah longsor maupun meletusnya Gunung berapi seperti terjadi di Sinabung Sumatra Utara,” kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, Selasa (9/3).
Khusus di wilayah Kota Denpasar, menurut Kombes Jansen, cuaca bisa berubah menjadi ekstrem. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam.
Terutama kesiapan personel apabila terjadi bencana alam yg diakibatkan oleh cuaca ekstrem yg tidak dapat kita duga dan terjadi secara tiba-tiba. “Pelatihan ini merupakan kesiapsiagaan guna memperkuat komitmen kita sebagai pelayan masyarakat dan alat negara. Kita diberikan kewajiban untuk memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat dari ancaman bencana alam sesuai tujuan terbentuknya undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana,” ujarnya.
Bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, tsunami, tanah longsor dan sebagainya, sangat penting dilaksanakan pelatihan ini. Latihan ini mesti dilakukan dengan sebaik-baiknya dan sungguh-sungguh agar kualitas personel akan dilibatkan dalam setiap penanggulangan bencana alam memiliki kemampuan pencarian, penyelamatan, pemberian pengobatan pertama serta perawatan korban di lokasi bencana.
“Satgas ini harus tanggap dan tangguh secara fisik maupun mental dalam menghadapi tantangan agar mampu melayani serta memberikan pertolongan kepada masyarakat korban bencana alam,” tandasnya.
Kapolresta juga mengingatkan peserta latihan selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Saat bertugas di lapangan harus taat prokes guna memotong rantai penyebaran COVID-19 di wilayah Kota Denpasar. (Kerta Negara/balipost)