DENPASAR, BALIPOST.com – Perayaan hari Tumpek Landep yang dilakukan umat Hindu, kini mulai dilirik pemerintah. Seperti yang dilakukan Pemkot Denpasar. Momen Tumpek Landep sejak beberapa waktu lalu dijadikan aktivitas baru dalam menyebarluaskan makna yang terkandung dalam perayaan hari besar tersebut.

Pelaksanaan Petinget Tumpek Landep yang diselenggarakan Pemkot Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdangan (Disperindag) sebagai sebuah kearifan lokal masyarakat Bali diperingati setiap enam bulan sekali. Pelaksanaan Petinget Tumpek Landep Tahun 2017 memasuki pelaksanaan event ke IX yang menjadikan Tumpek Landep sebagai Hari Pusaka.

Baca juga:  Komunitas Skateboard Terus Tumbuh, AMB Sediakan "Extreme Park" di Lapangan Lumintang

Hal ini menjadi harapan Wali Kota I.B. Rai Dharmawijaya Mantra dalam setiap gelaran Petinget Tumpek Landep dapat meningkatkan pemahaman tentang makna dan peranan Hari Tumpek Landep sebagai motor penggerak teknologi di Bali. Menurutnya, kegiatan ini merupakan suatu event yang menunjukkan kemampuan orang membuat sesuatu secara intelektual, spiritual dan emosional.

Kadisperindag Kota Denpasar, Wayan Gatra ditemui Jumat (11/8) mengatakan Petinget Tumpek Landep IX akan digelar selama empat hari dari 28 hingga 31 Agustus mendatang di pusatkan di depan Museum Bali.

Baca juga:  Pejabat Pensiun hingga Meninggal Terpapar COVID-19, Sembilan Jabatan Kadis di Denpasar Kosong

Berbagai agenda acara telah dipersiapkan pada tanggal 28 Agustus akan digelar kirab keris pusaka, sarasehan, pameran dan bursa keris, serta dimeriahkan dengan berbagai kesenian. Petinget Tumpek Landep dijadikan sebagai hari pusaka tak terlepas dari filosofi yang dimiliki keris Bali.

Hal ini berkaitan dengan detail keris seperti luk, pamor, fungsi keris, tahun pembuatan dan lain sebagainya. Hal tersebut membuka refleksi pemerintah bersama masyarakat Denpasar sangat merespon, mengapresiasi dan memuliakan keris pusaka sebagai warisan budaya dunia. Sesuai dengan penghargaan UNESCO ”Keris as Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity” (UNESCO, 2005).

Baca juga:  Desa Adat Gelgel Sambut Baik Rahina Tumpek Landep

Didampingi Kabid Industri Logam dan Mesin, Elektronika dan Telematika dan Agro, I Nyoman Sudarsana, lebih lanjut Gatra mengatakan pelaksanaan Petinget Rahina Tumpek Landep IX ini juga akan dibagikan buku rangkuman dari kegiatan saresehan, seminar dan lainnya kepada pengunjung. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *