DENPASAR, BALIPOST.com – Kroser andalan Denpasar Maliki Somma keluar sebagai juara II, pada Super Moto di kelas build up Free For All (FFA) 250 cc, di Sirkuit Brigif 15 Kujang, Cimahi, Bandung, Jabar, pada awal Maret Lalu. Di kelas ini juara I direbut Tommy Salim (Surabaya), juara III Osama R (Bandung), disusul Rino (Bandung) dan Ridwan Ramadhan (Subang).
Untuk event Super Moto ini pembalap menunggang motor trail, namun mereka melintasi jalan beraspal sebagaimana road race. Maliki melahap delapan lap dan harus puas menduduki peringkat kedua. Pelatih balap motor Kota Denpasar Putu Roy Nugraha, di Denpasar, Kamis (25/3) mengakui, pihaknya bangga pembalap asuhannya bisa turun pada kejuaraan di luar Bali. “Kalau di Bali sangat jarang penyelenggaraan event otomotif,” terang Roy Nugraha.
Dijelaskannya, Denpasar memiliki seorang kroser Maliki, ditambah empat pembalap grasstrack yakni Koming AL, Moyo, Jojo dan Budiasa. Sementara, Denpasar memiliki pembalap road race seperti Jeni Saputra, Agung Bima dan Krisna. “Untuk pembalap road race berlatih di Tanah Lot, sedangkan grasstrack dan motocross latihan di Blahkiuh dan Tabanan,” ungkapnya.
Selama ini, kata dia, untuk pembalap road race dirinya langsung menangani latihan, sedangkan pembalap grasstrack dan motocross mereka sudah memiliki klub masing-masing. Ia mengemukakan, selama pandemi covid-19 ini pola latihannya tidak rutin. Akan tetapi, dirinya bertekad frekuensi latihan akan ditingkatkan menjelang pelaksanaan Porprov Bali.
“Kami harapkan supaya Bali bebas virus corona, sehingga event otomotif kembali menggeliat di Pulau Dewata,” harap dia. Roy Nugraha juga bertekad para pembalap Denpasar yang biasa turun di grasstrack dan motocross, sejauh ini belum bisa dipastikan turun di kelas mana. “Saya kira untuk pembalap grasstrack dan motocross mereka bisa turun di nomor apa saja, tergantung kelas yang dilombakan pada ajang Porprov,” tuturnya.
Roy Nugraha menceritakan, event terakhir otomotif di Bali digelar pada awal 2020. Selanjutnya, sejak Maret tahun lalu mulai masa pandemi covid-19, bahkan hingga kini sama sekali belum pernah digelar kejuaraan balap motor. Ia memaklumi kondisi ini mengingat lomba balap motor senantiasa dikerumuni massa yang melimpah. “Padahal untuk mengadakan event otomotif cenderung penontonnya berjubel, sedangkan pandemi covid-19 ini melarang orang-orang berkumpul dalam jumlah banyak,” papar dia. (Daniel Fajry/balipost)