GIANYAR, BALIPOST.com – Pelayanan PDAM Gianyar dikeluhkan oleh masyarakat di Banjar Petulu Gunung, Desa Petulu, Kecamatan Ubud. Ini dikarenakan sejak Selasa sore (23/3) hingga Jumat siang (26/3) layanan air PDAM Gianyar mati.
Salah seorang pelanggan PDAM Gianyar, I Ketut Supriawan, yang Warga Banjar Petulu Gunung, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Gianyar, yang ditemui Jumat (26/3) mengatakan air PDAM sudah mati sejak hari Selasa sore (23/3).
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari dan MCK, ia harus mengambil air ke sungai yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari rumahnya. Sementara untuk air minum ia meminta di Tirta Tawar yang merupakan sumber mata air yang disucikan warga setempat.
Supriawan mengakui kemarin sudah 2 kali mengambil air ke sungai di Utara rumah menggunakan mobil pick up. Diakuinya, ia juga sempat meminta air kepada tetangganya yang menggunakan sumur bor. Akibat kondisi tersebur, Supriawan pun mengaku kecewa atas pelayanan PDAM Gianyar.
Terlebih selama 3 bulan belakangan ini air PDAM memang sering mati. ” Air PDAM sudah 3 bulan terakhir ini sering mati, biasanya hidup setengah hari, setengah harinya lagi mati, sekarang sudah beberapa hari mati,” tegas Supriawan.
Berbeda dengan Supriawan, warga lainnya Made Sartika mengaku terpaksa mandi menggunakan air hujan yang ia tampung ketika hujan turun. “Ya terpaksa saya mandi pakai air hujan karena terganggunya layanan PDAM,” tambahnya. (Wirnaya/Balipost)