BANGKOK, BALIPOST.com – Turis asing yang sudah divaksin COVID-19 akan diizinkan untuk berwisata ke Thailand tanpa perlu karantina. Hal ini diputuskan otoritas Thailand, Jumat (26/3).
Dikutip dari Kantor Berita Antara, wisatawan mancanegara (wisman) diperbolehkan bertamasya ke pulau liburan terbesar di negara tersebut tanpa harus menjalani karantina. Satuan tugas virus corona pada Jumat memberi izin bagi Phuket, tujuan wisata utama, untuk mulai Juli menerima pengunjung yang sudah divaksin tanpa mengharuskan mereka dikarantina.
Keputusan ini diambil setelah pulau itu mengimunisasi 70 persen penduduknya. Thailand, sementara itu, mengumumkan pesanan baru vaksin AstraZeneca sebanyak lima juta dosis.
Thailand hingga kini masih menerapkan persyaratan masuk yang ketat, termasuk berupa kewajiban karantina. Aturan ketat itu telah menghancurkan pariwisata.
Namun sejauh ini membantu negara itu menekan laju infeksi COVID-19 hingga hanya 28.577 kasus dan 92 kematian. Mulai April, periode karantina hotel akan dikurangi setengahnya menjadi tujuh hari bagi turis yang sudah divaksinasi penuh yang ingin berlibur di Phuket, Pattaya, Koh Samui, Chiang Mai, Phang Nga, dan Krabi, kata Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn pada konferensi pers.
Pada kuartal keempat, pengecualian karantina diharapkan sudah bisa diterapkan di lima tujuan wisata, katanya.
Bank sentral memperkirakan akan ada tiga juta turis asing yang datang tahun ini. Jumlah itu merupakan penurunan tajam dibandingkan dengan hampir 40 juta pada 2019 –sebelum virus corona menyerang.
Dengan jumlah kedatangan turis yang tahun lalu anjlok, Thailand berupaya keras untuk segera menyediakan vaksin bagi penduduknya.
Negara yang ekonominya bergantung pada pariwisata itu ingin segera membuka kembali pintu bagi para warga asing melalui proyek percontohan untuk paspor vaksin.
“Kalau kita bisa menginokulasi 50% hingga 60% penduduk, kita bisa membuka negara dengan aman dan memajukan ekonomi dan pariwisata,” kata pejabat tinggi kesehatan, Kiattiphum Wongraijit.
Gerakan utama vaksinasi di negara itu diperkirakan akan mulai berjalan pada Juni. Targetnya adalah bahwa pada akhir tahun Thailand sudah mengimunisasi separuh dari jumlah penduduknya.
Thailand akan menerima tambahan lima juta dosis AstraZeneca, juga lima juta lebih dosis vaksin buatan Sinovac Biotech, kata kementerian kesehatan pada Jumat.
Dengan demikian, pesanan vaksin secara keseluruhan menjadi 73 juta dosis. (kmb/balipost)