DENPASAR, BALIPOST.com – Rakor Crossborder di Bali, 14-15 Agustus 2017, tak hanya membahas persoalan-persoalan serius. Ada juga success story yang dikemas dengan sangat elegan. Success story itu diceritakan langsung oleh Kadispar Bintan, Luki Zaiman Prawira.
Gaya melukiskan success story event border tourism itu dikemas beda. Seluruh audience yang terdiri dari Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Biro Pusat Statistik (BPS), Dinas Pariwisata Daerah, Imigrasi, Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu, Kepolisian, Dinas Pariwisata Provinsi Perbatasan dan 31 Dinas Pariwisata Kab/Kota di wilayah perbatasan, seperti diajak berpetualang ke Bintan. Kemegahan acara, kerumunan wisman dan wisnus, hingga destinasinya, tergambar secara mumpuni lewat tayangan video berdurasi 15 menit.
Seluruh peserta rakor dibuat terkesima. Semangat semua Kadispar seperti ikut dipompa. Maklum, even-even yang ditayangkan video berdurasi 15 menit itu seluruhnya kelas dunia.
Dari mulai Ironman, Bintan Triathlon, Tour de Bintan, Golf Asia Challenge, Moon Run Festival, hingga Reebok Spartan Race Bintan, semua dipertontonkan. Dan semuanya memperlihatkan crowd yang luar biasa. Wisman Singapore, Australia, Prancis, Thailand, Inggris dan belahan Eropa lainnya, semua berbaur jadi satu dengan wisnus.
Hasilnya, daerah dan stakeholder yang terkait border tourism makin pede memperkuat wisata perbatasan. Semua makin yakin bahwa crossborder tourism bisa memakmurkan masyarakat.
“Ini luar biasa. Kalau Bintan bisa, Sangihe di Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Filipina juga pasti bisa,” ucap Kadis Pariwisata Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jefri Tilaar, Selasa (15/8).
“Saya makin termotivasi. Ternyata selain Bali ada juga daerah yang mampu menyelenggarakan even kelas dunia. Saya jadi ingin belajar dari Bintan, studi banding ke sana supaya kesuksesannya bisa ikut ditularkan ke Bengkayang,” timpal Kepala Dinas Pariwisata Bengkayang, Made Putra.
Dalam tayangan yang diputar di Ballroom Grand Mega Resort and Spa itu, kisah sukses Bintan memang membuat banyak orang terkesima. Dari sisi apapun, semuanya terlihat wow. Pesertanya, atlet-atlet top dunia.
Dari mulai mantan pebalap Formula One (F1) Rio Haryanto, juara dunia Triathlon asal Swiss, Caroline Steffen, juara triathlon Australia Courtney Ogden, semua pernah tampil di even sport tourism Bintan.
Alamnya? Keren abis. Tayangan kawasan wisata Lagoi yang indah, pantainya yang berpasir putih, bukit-bukit, danau, bahari, lapangan golfnya, semua ditayangkan dalam berbagai angle.
“Bukan bermaksud menggurui, awalnya juga kami kesulitan mengembangkan crossborder tourism. Tapi kalau kerja smart dan pakai konsep yang jelas, saya kira daerah lain juga bisa membuat even keren yang didatangi banyak wisman seperti Bintan,” ucap Kadispar Bintan Luki Zaiman Prawira.
Tips-tipsnya tak segan di sharing ke floor. “Yang pertama, besarkan even yang sudah ada. Jangan sering ganti nama even karena itu adalah brand. Setelah itu jangan malu tanyakan even terbaik yang bisa dilaksanakan kepada profesional dan EO swasta,’ tambah Luki.
Bila masih sulit juga, Luki menyarankan untuk melakukan benchmarking dalam mencapai global best practices. Meniru, memodikasi even yang sudah sukses di daerah atau negara lain. Standarnya tentu harus global. Harus outward looking, selalu melihat ke dunia agar bisa berkibar ke level dunia.
“Dan jangan ragu mendukung yang dibuat swasta, komunitas, yang bisa mendatangkan wisman. Selain itu kita harus berani bikin even sendiri,” ucap Luki.
Menpar Arief Yahya ikut mengamini. Baginya, Bintan adalah salah satu contoh sukses crossborder tourism di Indonesia. Manmade, seperti sport tourism dan event tourism yang sudah sangat popular di Singapore, Malaysia, Australia bahkan benua biru Eropa, di create di Bintan. Semua digarap dengan profesional. Seluruh PNS dikerahkan, EO internasional juga tak ragu untuk digandeng.
“Hasilnya bisa dilihat dari Ironman, Bintan Triathlon, Tour de Bintan dan Golf Asia Challenge. Bisa juga Moon Run Festival dan Reebok Spartan Race Bintan. Itu adalah contoh konkret. Begitu ada event, maka kapasitas akomodasinya tidak cukup. Kalau mau sukses seperti Bintan cara gampangnya ya benchmark. Apa-apa yang sudah dilakukan Bintan, silakan amati, tiru dan modifikasi sesuai karakter wilayah masing-masing,” ujar Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)