Pemeriksaan di Gilimanuk pintu masuk Bali. (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Ancaman gangguan keamanan yang terjadi belakangan ini disikapi Tim Kewaspadaan Dini di Kabupaten Jembrana. Khususnya pascabom di Makassar.

Sejumlah upaya perlu dilakukan untuk mengantisipasi gangguan keamanan di Jembrana pada khususnya. Bentangan panjang Pantai di Jembrana yang cukup luas berpotensi menjadi jalur masuk ke Bali atau biasa disebut “jalur tikus”.

Dalam rapat Tim Kewaspadaan Dini yang melibatkan Intelkam Polres Jembrana, Intel Kejari Jembrana, Kodim 1617/Jembrana, BAIS, Satpol PP serta Kesbangpol Jembrana, Selasa (30/3), terungkap untuk antisipasi perlu segera melaksanakan kegiatan operasi tim yustisi kaitan dengan penduduk pendatang (duktang). Operasi Yustisi ini akan menyasar tempat penginapan, kos-kosan maupun rumah singgah yang ditempati duktang. Pengamanan menjelang perayaan Paskah, baik terbuka maupun tertutup di tempat-tempat peribadatan di wilayah Jembrana.

Baca juga:  Bus Pariwisata Tabrak Truk di Pertigaan Cekik

Kepala Badan Kesbangpol, I Ketut Eko Susilo Artha Permana menyebutkan secara geografis, Jembrana memiliki bentangan laut kurang lebih 73 km dari pelabuhan Gilimanuk. Rata-rata wilayah kecamatan memiliki pelabuhan-pelabuhan tradisional yang sering disebut dengan jalan-jalan tikus.

Dengan kondisi itu, perlu kewaspadaan agar peluang orang yang masuk tanpa KTP. Di samping itu, di Jembrana juga banyak terdapat tempat ibadah, baik Pura, Gereja, Masjid, Mushola dan Kelenteng atau Vihara.

Baca juga:  Ratusan Truk ODOL Ditilang di Gilimanuk

Kasat Intelkam Polres Jembrana, AKP Ni Komang Sri Subakti meminta seluruh pihak untuk kerjasama pengamanan serangkaian kegiatan umat Kristiani dalam melaksanakan kegiatan Paskah. Dimulai dari Kamis Putih dan Jumat Agung serta Paskah, Minggu (4/4).

“Di sisi lain juga sistem keamanannya, operasi yustisi dilakukan secara berkesinambungan,” kata Subakti. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *