ngamuk
Ilustrasi. (BP/ist)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kasus penganiayaan dengan cara menikam memakai pisau terjadi di wilayah Karangasem. Korban, I Gede Artana alias Arta ditikam oleh I Ketut Mustika alias Doyok memakai pisau lipat.

Korban yang asal Banjar Dinas Pedahan Kelod, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu itu harus dilarikan ke rumah sakit. Ia mengalami luka serius di bagian dada kiri dan mendapat perawatan intensif.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa berdarah itu terjadi pada Senin (5/4) sekitar pukul 22.00 WITA, berlokasi di Pinggir Jalan Amlapura-Singaraja. Tepatnya di depan Pasar Tukadeling di Banjar Dinas Tunassari, Desa Tianyar, Kubu.

Baca juga:  Remaja Ditusuk di Penginapan, Kenal Pelaku di Medsos

Korban I Gede Artana bersama temannya mengendarai sebuah mobil dari arah Singaraja menuju Karangasem, tepatnya di jalan umum depan pasar Tukadeling, Tianyar. Turun dari mobil, keduanya menyeberang jalan ke arah selatan dengan tujuan membeli lalapan.

Saat hendak menyeberang jalan, tiba-tiba dari arah timur datang sepeda motor tanpa lampu yang dikendarai Gede Rama dengan membonceng Doyok yang hampir menabrak korban. Karena tak terima, Rama dan Doyok turun mendatangi korban.

Baca juga:  Kisruh Kepengurusan PHDI Pusat Masuk Pengadilan, Sidang Perdana Ditunda

Sempat terjadi cekcok mulut antara korban dengan Rama. Cekcok mulut kemudian terjadi antara korban dengan Doyok. Doyok diduga emosi dan mendorong korban, lalu menikam korban pada dada kiri dengan memakai pisau lipat.

Kapolsek Kubu, AKP I Nengah Sona, Rabu (7/4) mengungkapkan, penganiayaan itu terjadi akibat hal sepele. Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka tusuk di bagian dada kiri dan mengeluarkan darah sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Baca juga:  Lili Pintauli Diisukan Mundur, Ini Kata Jubir KPK

“Korban mengalami luka berat di bagian dada kiri. Korban sempat tak sadarkan diri akibat banyak darah yang keluar dari luka tusuk yang dialaminya. Kita telah amankan barang bukti pisua yang dipergunakan pelaku menusuk korban. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut,” ucapnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN