GIANYAR, BALIPOST.com – Sejak setahun lalu Peternak babi di Bali termasuk di Gianyar, dihadapkan dengan ancaman virus African Swine Fever (ASF) sehingga populasi babi mengalami penurunan. Namun kebutuhan daging babi di Gianyar untuk dipotong selama perayaan galungan masih bisa terpenuhi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, Made Raka, Rabu (7/4), mengatakan, persediaan pasokan babi siap potong untuk perayaan Galungan di Gianyar tersebar di 7 Kecamatan. Di Kecamatan Sukawati tersedia 2.528 ekor babi, Blahbatuh 385 ekor babi, Gianyar 1.661 ekor babi, Tampaksiring 1.348 ekor babi, Ubud 331 ekor babi, Tegallaang 5.597 ekor babi dan Payangan 8.616 ekor babi.
Ia menjelaskan, kebutuhan babi untuk dipotong menyesuaikan permintaan di masing-masing kecamatan. Di Kecamatan Sukawati membutuhkan 2.541 ekor babi, Blahbatuh 1.454 ekor babi, Gianyar 1.906 ekor babi, Tampaksiring 981 ekor babi, Ubud 1.495 ekor babi, Tegallalang 1.081 ekor babi dan Payangan 868 ekor babi. “Total ketersedian babi siap dipotong di Kabupaten Gianyar 20.466 ekor sementara kebutuhan babi untuk dipotong 10.326 ekor,” ucapnya.
Lebih lanjut Made Raka mengatakan berat babi yang siap potong ini rata-rata 100 kg/ekor. Berat karkas babi rata-rata 60 persen dari berat hidup.
Harga babi di pasaran Rp 45.000/kg berat hidup. Sementara harga daging babi di pasaran Rp 90.000 per kg.
Analisa kebutuhan daging babi mengacu pada jumlah penduduk Kabupaten Gianyar sebanyak 516.300 orang. Rata -rata 1 KK berjumlah 5 orang sehingga diasumsi jumlah KK di Kabupaten Gianyar sebanyak 103.260 KK.
Asumsi untuk 10 KK membutuhkan 1 ekor babi sehingga untuk 103.260 KK membutuhkan babi sebanyak 103.260 dibagi 10 KK menjadi sebanyak 10.326 ekor. Dari babi sebanyak 10.326 ekor menghasilkan 6,196 ton daging babi. “Kami sudah kalkulasi ketersediaan dan kebutuhan daging babi per kecamatan, intinya kebutuhan daging babi selama perayaan Galungan di Gianyar masih bisa terpenuhi dengan pasokan babi dari peternak lokal,” tegasnya. (Wirnaya/balipost)