DENPASAR, BALIPOST.com – Beberapa waktu terakhir BNNP Bali menggagalkan penyelundupan ganja sekitar 30 kilogram. Peredaran ganja terus meningkat dibandingkan narkotika jenis lainnya.
Faktor penyebab diantaranya saat ini musim panen ganja di wilayah Aceh. “Memang benar ganja lebih banyak peredarannya saat ini. Sekarang musim panen ganja, harganya lebih murah, dampak pandemi COVID-19 banyak yang diam di rumah,” kata Kabid Pemberantasan BNNP Bali Putu Agus Arjaya, Jumat (9/4) usai pemusnahan barang bukti.
Peredaran ganja ini, kata Agus, saat justu melibatkan pelukis, artis dan instruktur surfing. Bahkan mereka memanfaatkan pelabuhan tradisional untuk menyelundupkan barang terlarang tersebut.
Terkait pemusnahan barang bukti tersebut, menurutnya untuk mencegah kerusakan, hilang dan penyalahgunaan. “Pemusnahan ini diatur undang-undang dan disaksikan instansi terkait. Barang bukti ini kami sita dari jaringan Medan-Bali, pelakunya pemaian musik dan pelatih surfing. Ada juga jaringan Medan- Banyuwangi-Bali memanfaatkan jalur pelabuhan rakyat di Menjangan (Jembrana),” tegasnya.
Barang bukti tersebut terdiri dari ganja seberat 1.938,22 gram milik tersangka Frederikus Kristian Sabon Tada Lewar alis Axer, pohon ganja tinggi 50 centimeter milik Fachri Lailan alias Nce, ganja seberat 1.403,46 gram milik Jhon Christian Hasiholan Panggabean alias Jhon, 3.884,73 gram ganja milik Yulis Siswanto alias Mbing, 15.149,77 gram ganja milik Nur Moch Kosim, sabu-sabu 171,1 gram milik Yudhi Harmoko dan Monang, serta ganja 5.841,91 gram milik Yulis Siswanto alias Mbing.
“Barang bukti ini dimusnahkan menggunakan mesin incinerator. Mesin ini didesain khusus BNN RI sehingga aman bagi masyarakat. Karena sudah ada alat filter sehingga tidak ada lagi partikel berbahaya dibuang melalui cerobong asap sekitar 5 meter,” ungkapnya. (Kerta Negara/balipost)