Warga menggunakan masker berjalan-jalan di kawasan Hongdae, Seoul, Korea Selatan pada 10 Mei 2020. (BP/AFP)

SEOUL, BALIPOST.com – Kekhawatiran gelombang keempat pandemi menghantui Korea Selatan. Pasalnya, terjadi peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Korsel akan menutup lagi kelab malam, bar karaoke, dan fasilitas hiburan malam lainnya, menurut otoritas. Ini menyusul kekhawatiran akan potensi gelombang keempat pandemi.

Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengumumkan pembatasan, yang mulai berlaku sejak Senin hingga tiga pekan ke depan. Kebijakan ini diambil setelah kasus harian COVID-19 melonjak ke level tertinggi selama tiga bulan dalam beberapa hari belakangan.

Baca juga:  Belakangan Mendominasi Kasus Baru COVID-19, Klaster Pasar Tradisional Ini Terbesar Sumbang Kasus di Denpasar

Ia menyatakan jam malam pukul 22.00 dan larangan pertemuan lebih dari empat orang masih berlaku. “Tanda-tanda gelombang keempat epidemi yang sudah kita tekan sekuat tenaga semakin dekat dan semakin kuat,” kata Chung saat konferensi pers harian soal COVID-19.

“Kami akan terus mempertahankan tingkat pembataan sosial saat ini, namun secara gencar memperkuat berbagai langkah spesifik yang tergantung pada situasi.”

Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KCDA) melaporkan 671 kasus baru COVID pada Kamis (8/4), sehari setelah jumlah harian mencapai level tertinggi sejak awal Januari.

Baca juga:  Masuk Hari Kelima, Tambahan Kasus Nasional Capai Seribuan Orang

Klaster COVID bermunculan dari gereja, bar, dan pusat kebugaran. Fasilitas itu sebagian besar berada di area Seoul.

Total infeksi COVID-19 di Korsel berjumlah 108.269, dengan 1.764 korban meninggal. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *