Made Gede Antara. (BP/Ist)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Bali meloloskan dua atlet lompat tinggi ke PON Papua, yakni Made Gede Antara dan Made Eppi Wilantika. Antara dan Eppi kini digenjot latihan keras, tujuannya untuk mengukir prestasi gemilang pada ajang Jateng Terbuka, di Semarang, Juli mendatang.

Pelatih lompat tinggi PON Bali Ketut Gede Widiana, di Mengwi, Badung, Kamis (15/4) menerangkan, dua atlet asuhannya cukup lama tidak bertanding, disebabkan situasi pandemi covid-19 ini. “Antara dan Eppi terakhir bertanding pada 2019,” ucapnya.

Sementara, selama 2020 sampai dengan April ini, keduanya belum pernah terjun pada sebuah event. “Jadi, kami selama ini hanya melatih dan anak-anak berlatih terus tanpa pernah bertanding,” ujarnya. Dikemukakan, jika atlet berlatih melulu tanpa target turun pada sebuah event, maka dikhawatirkan bosan dan jenuh sebab programnya berlatih terus menerus tanpa bertanding.

Baca juga:  Buleleng Berjaya di Kejurprov Bola Tangan

Padahal, Widiana menilai, meskipun cabor lompat tinggi termasuk atletik ini merupakan cabor terukur. Akan tetapi, catatan prestasi selama berlatih tentu sangat berbeda dibandingkan ketika bertanding. Ia menyebutkan, faktor yang mempengaruhi atlet bertanding meliputi persiapan teknik, fisik, stamina, mental bertanding, termasuk tekanan.

“Saya kira penampilan atlet saat berlatih sangat berbeda, dibandingkan ketika berlaga pada sebuah event,” tandasnya. Menurut dia, Jateng Terbuka merupakan event bergengsi yang diikuti seluruh atlet PON. Untuk itu, selain mengukur kemampuan Antara dan Eppi, Widiana juga bertekad merebut prestasi terbaik, utamanya Antara. “Kami mematok target Antara harus juara, bahkan prestasinya bisa memecahkan rekornas,” kata dia.

Baca juga:  Porprov Bawa Berkah bagi Homestay di Tabanan

Dia menyebutkan, rekornas lompat tinggi masih dipegang Rizky (DKI) dengan lompatan 215 cm. Sementara prestasi terbaik Antara 210 cm. “Jateng Terbuka ini sekaligus sebagai ajang seleknas SEA Games,” terangnya. Karena itu, Widiana menginstruksikan atlet asuhannya mampu melompat melebihi 215 cm.

“Saya juga ingin Antara sukses memecahkan rekornas. Sebab, berbekal memecahkan rekornas bakal mempermulus Antara menghuni tim pelatnas SEA Games,” paparnya. Diakuinya, sisa waktu 2,5 bulan merupakan tugas berat untuk menggenjot Antara, agar mampu memecahkan rekornas. “Saya kira persaingan di Jateng Terbuka cukup ketat, dan saya yakin jika Antara hanya merebut emas tanpa memecahkan rekornas, sulit untuk masuk Timnas SEA Games,” tukasnya. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  PON Papua Pertama dan Terakhir bagi Komang Cahya
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *