DENPASAR, BALIPOST.com – Ekspor Bali pada Februari 2021 naik 12,75% (mtm), dari USD 35.279.255 pada Januari 2021 menjadi USD 39.775.786 pada Februari 2021. Bila dibandingkan dengan Februari 2020 (yoy), nilai ekspor Bali pada Februari 2021 tercatat turun sebanyak 21,65%.
Dari 5 besar negara tujuan ekspor Bali pada Februari 2021, nilai ekspor ke Tiongkok tercatat naik paling tinggi secara mtm hingga ratusan persen (143,53%). Peningkatan ini terutama disebabkan karena naiknya ekspor produk ikan dan udang.
Nilai ekspor kumulatif pada periode Januari-Februari 2021 tercatat sebesar USD 75.055.042, turun 22,91% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dari sepuluh negara tujuan utama ekspor barang Provinsi Bali pada Februari 2021 (mtm), enam negara tujuan tercatat menunjukkan peningkatan.
Peningkatan paling tinggi tercatat pada tujuan Tiongkok (143,53%) yang didominasi naiknya nilai ekspor produk ikan dan udang. Jika dibandingkan dengan catatan Februari 2020 (yoy), dari sepuluh tujuan utama ekspor Bali, nilai ekspor pada enam negara tujuan tercatat menurun, dengan penurunan terdalam tercatat pada nilai ekspor ke Taiwan (-53,07%).
Nilai ekspor Bali pada Februari 2021 jika dilihat dari jenis komoditasnya, didominasi oleh produk ikan dan udang. Nilainya sebesar USD 13.436.201 dengan share sebesar 33,78% dari total ekspor.
Dari 10 besar komoditas utama ekspor, delapan di antaranya tercatat meningkat dengan peningkatan tertinggi tercatat pada nilai ekspor produk kain perca, yakni naik 46,02%, yang utamanya naik ke Norwegia. Jika dibandingkan dengan capaian Februari 2020 (yoy), nilai ekspor tujuh komoditas utama tercatat turun, dengan penurunan terdalam tercatat pada produk perhiasan/permata (HS 71) sedalam 49,61%.
Plt Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Bali I Made Agus Adnyana, Kamis (15/4) mengatakan, soal ekspor Bali lebih banyak dikirim melalui pelabuhan di Jawa Timur sebesar 60,34 persen, DKI Jakarta sebesar 32,90 persen, Jawa Tengah sebesar 2,68 persen, Sumatera Utara sebesar 0,03 persen, dan Nusa Tenggara Barat sebesar 0,01 persen.
Sementara pengiriman barang ekspor melalui pelabuhan di Provinsi Bali tercatat hanya sebesar 4,05 persen, turun jika dibandingkan dengan Januari 2021, yang memuat 5,33 persen dari keseluruhan nilai ekspor Bali. Pada Februari 2020, ekspor dari Pelabuhan di luar Bali presentasenya 58,06 persen dan dari pelabuhan di Bali 41,94 persen.
“Hasil catatan kami memang lebih banyak ekspor Bali dari pelabuhan di luar Bali. Tapi dibandingkan bulan lalu, engga beda jauh,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)