Gedung BMB saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Pemkab Bangli berencana merenovasi Gedung Bhukti Mukti Bakti (BMB) tahun ini. Untuk merenovasi gedung itu Pemkab menyiapkan anggaran Rp 4,5 miliar.

Setelah renovasi selesai, lantai dua gedung itu akan difungsikan sebagai ruang kerja Bupati. Kabag Umum Setda Bangli I Made Mahindra Putra Minggu (18/4) mengatakan, belum lama ini telah dilakukan pengujian terhadap kontruksi gedung BMB. Hasilnya gedung berlantai tiga itu masih layak digunakan.

Karenanya Pemkab Bangli tidak merancang pembangunan baru. Hanya direhab. “Nanti direhab, dibuat lebih bagus. Yang direhab semua, atap dan lainnya. Jadi rehab total,” ujarnya.

Baca juga:  Tahun Depan, Kelanjutan Renovasi Gedung BMB Dianggarkan Rp 4,5 Miliar

Mahindra mengatakan anganggran untuk rehab gedung BMB saat ini sudah siap. Direncanakan pengerjaan rehab bisa dilakukan mulai Juni setelah dilakukan tender selesai. “Mudah-mudahan lancar Juni bisa tandatangan kontrak,” jelasnya.

Selain untuk renovasi gedung, anggaran Rp 4,5 miliar yang disiapkan itu sudah termasuk untuk pengadaan barang interiornya. Sesuai rancangan, lantai tiga gedung BMB disiapkan sebagai ruang pertemuan semacam auditorium. Sedangkan lantai dua, disiapkan sebagai ruang kerja Bupati.

Dijelaskan Mahindra, dulunya ruangan lantai dua gedung BMB memang merupakan ruang kerja Bupati. Bupati yang terakhir menempati ruang kerja di gedung BMB yakni Bupati I Nengah Arnawa, sebelum kemudian dibuatkan gedung baru untuk bupati di sebelah utaranya. “Nanti bapak bupati (Sedana Arta) akan pindah ke sana. Gedung yang sekarang akan dipakai pak wakil bupati saja,” jelasnya.

Baca juga:  Beraktivitas di Luar Rumah Tak Bermasker, Puluhan Warga Terjaring Operasi Prokes

Sedangkan lantai paling bawah di Gedung BMB, dirancang sebagai tempat pelayanan dan coffee shop. Dengan dilakukan renovasi nanti, bagian pengadaan barang dan jasa yang selama ini menempati lantai dua gedung BMB akan dipindah ke belakang, ke bekas kantor BPBD. “Pindah sampai seterusnya sampai ada gedung baru lagi,” pungkas Mahindra.

Sebagaimana yang diketahui kondisi gedung BMB memprihatinkan. Atap dan plafon gedung yang selama ini dipakai untuk menggelar berbagai kegiatan pertemuan itu mengalami jebol dan mengelupas di beberapa bagian.

Baca juga:  Soal Mahasabha Luar Biasa PHDI, Wisnu Bawa Tenaya Sebut Ilegal

Selain mengalami kerusakan pada plafon, beberapa kayu penyangga genteng yang ada juga terlihat mulai rapuh. Karena rusak sejak beberapa tahun terakhir gedung itu tidak pernah difungsikan untuk menggelar kegiatan pertemuan. Hanya di lantai duanya saja yang masih dijadikan kantor bagian pengadaan barang dan jasa. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *