SINGARAJA, BALIPOST.com – Desa Pakraman Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng ditunjuk sebagai pengelola Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Lovina. Dengan kewenangan itu satu sisi menjadi kebanggaan, tetapi di sisi lain kondisi ini memunculkan tantangan. Apalagi, persaingan industri pariwisata yang semakin ketat belakangan ini. Untuk itu, instanasi terkait lainnya dituntut tetap mendampingi desa pakraman dalam mengelola KSPN Lovina.
Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan empat KSPN di Buleleng. KSPN tersebut diantaranya KSPN Bedugul Wanagiri, KSPN TNBB yang meliputi Desa Pemuteran dan Pulau Menjangan dan KSPN Lovina.
Kepala Dinas Pariwisiata (Dispar) Buleleng Nyoman Sutirsna, M.M. Minggu (20/8) mengatakan, proses penunjukkan desa pakaraman sebagai pengelola KSPN Lovina setelah digelar pertemuan bersama sejumlah pihak terkait. Dari pertemuan itu diputuskan pengelolaan KSPN Lovina kepada desa pakraman.
Awlanya, pemkab menawarkan tiga konsep pengeloalan diantaranya oleh badan pengelola, desa pakraman dan desa dinas. “Dari pertemuan yang melibatkan tokoh amsyarakat di KSPN Lovina disepakati bahwa yang mengelola adalah desa pakraman,” katanya.
Sutrisna menambahkan, untuk menjadi anggota penglola di desa pakraman pemerintah menyarankan agar ketua tidak merangkap jabatan dan visioner untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera melalui pariwisata, serta mampu memetakan persoalan yang terjadi untuk bersama-sama dicarikan solusi terbaik. (mudiarta/balipost)