MANGUPURA, BALIPOST.com – Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 masih dilakukan, Kamis (22/3). Terkait kemampuan oksigen dari kapal selam ini, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono memperkirakan 72 jam dalam kondisi blackout.
Ia mengatakan jika hilang kontaknya pada Rabu (21/4) pukul 03.00 WITA, ada sisa waktu hingga Sabtu (24/4). “Jadi, kalau kemarin saat hilang kontak pukul 03.00 Wita, sampai Sabtu pukul 03.00 Wita. Mudah-mudahan ini segera ditemukan sehingga cadangan oksigen masih ada,” kata Laksamana TNI Yudo Margono ketika menggelar keterangan pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai.
Terkait dengan indikasi pergerakan bawah laut yang ditemukan pada Rabu (21/4), menurut dia, adalah rumpon bawah laut. Keberadaan rumpon tanah laut ini kemagnetannya sangat lemah.
“Saat ke sana, ada dari magnetometer KRI Rimau itu ditemukan kemagnetan yang tinggi di dalam suatu titik yang kedalamannya kurang lebih 50—100 m melayang. Mudah-mudahan nanti sore kami bisa aksi menggunakan mutlybeam echosounder yang sekarang kami pasang di KRI Rimau Portable,” katanya.
Ia juga berharap pada hari ini, KRI Rigel bisa datang bersamaan dengan aksi menggunakan mutlybeam echosounder yang sekarang terpasang di KRI Rimau Portable.
“Nah, ini nanti bisa diaksi lebih perinci lagi sehingga kelihatan di situ ditemukan kemagnetannya tinggi. Harapannya kemagnetan tersebut adalah KRI Nanggala,” katanya. (Yudi Karnaedi/balipost)