Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Di tengah masih tingginya kasus COVID-19 baru di Bali, dengan tambahan mencapai 3 digit per harinya, persiapan pembukaan pariwisata internasional terus dimatangkan. Bahkan, Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Arda Sukawati (Cok Ace) memaparkan dengan antusias kesiapan Bali jika penerbangan internasional dibuka.

Dalam FGD tentang Persiapan Pembukaan Pariwisata untuk Wisman di Bali melalui Skema Travel Bubble secara virtual yang diikuti dari Kantor Wakil Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (22/4), beberapa persyaratan untuk membuka pariwisata bagi wisatawan mancanegara (wisman) sudah terpenuhi di Bali. “Sarana prasarana kami sudah mencukupi, dan pemerintah terus meningkatkan seperti layanan rumah sakit dan penambahan ruang rawat inap juga,” bebernya.

Dalam FGD yang turut juga dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov Bali Trisno Nugroho, Kementerian terkait, serta pelaku pariwisata, ia menegaskan laboratorium pengujian spesimen untuk COVID-19 sudah memadai. Yakni pengujian sampel sampai 3.000 per hari.

Baca juga:  PPKM Bali Kembali Diperpanjang

Dari sisi pelaku pariwisata, pihaknya mengaku sudah siap sejak tahun lalu. Industri pariwisata sudah menyiapkan sertifikat CHSE yang sudah disiapkan jika pariwisata internasional dibuka September tahun lalu.

“Saat ini industri sudah mengeluarkan sekitar 1.800 sertifikat CHSE untuk hotel, restoran serta destinasi pariwisata di Bali,” imbuhnya.

Hal itu juga didukung dengan ketertiban masyarakat menerapkan prokes. Sehingga di Bali rata-rata tingkat kepatutan masyarakat menjadi salah satu tertinggi di Indonesia yakni sekitar 96,8 persen.

Lebih lanjut, tokoh Puri Ubud ini juga mengatakan jika persiapan membuka tiga kawasan menjadi kawasan hijau yaitu Ubud, Sanur dan Nusa Dua sudah hampir rampung 100 persen. Hal tersebut ditandai dengan tingkat vaksinasi di tiga kawasan yang sudah hampir 100 persen.

Baca juga:  WN Inggris Perampas Truk hingga Rusak Pintu Portal Bandara Dideportasi

“Masyarakat di tiga kawasan tersebut sudah hampir 100 persen divaksin. Sementara di luar zona hijau sudah sekitar 23 persen atau 600.000 masyarakat di Bali. Dan angkanya akan kita genjot terus sehingga herd immunity bisa segera tercapai di Bali,” bebernya dalam rilis yang diterima.

Sementara untuk prasarana penunjang kesehatan di tiga kawasan tersebut, Wagub Cok Ace menyatakan sudah tersedia. “Di Nusa Dua sudah ada BMC hospital yang bertaraf internasional, di Sanur dekat dengan RSBM yang juga menjadi rumah sakit rujukan COVID-19, sementara di Ubud baru saja dibuka Kenak Medika dan RS Ari Canthi yang sangat representatif,” tandasnya.

Baca juga:  Tambahan Kasus dan Pasien Sembuh Nasional Capai Rekor Lagi

Sementara, Trisno Nugroho juga menyampaikan bahwa Bali sudah sangat siap menerima kunjungan wisman. Tidak hanya vaksinasi di tingkat masyarakat, sektor perbankan dan pekerja di bidang jasa keuangan juga sedang digenjot oleh pemprov Bali bekerjasama dengan BI.

Hal itu, menurutnya, bertujuan untuk memberikan rasa aman dan kepercayaan dalam melayani masyarakat dan wisatawan kelak. Ia juga menambahkan, saat ini BI bekerjasama dengan Bank-Bank di Bali telah mengakselerasi program transaksi non tunai untuk meminimalisir kontak langsung. “Hal itu akan sangat berguna kelak jika para wisatawan sedang bertransaksi kelak,” tandasnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *