Gubuk yang menjadi tempat Korban IWS nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. (BP/Wir)

GIANYAR, BALIPOST.com – Seorang Pelajar SMP IWS (15) asal Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Gianyar, Kamis (29/4) nekat mengakhiri hidupnya. Ia gantung diri di sebuah gubuk yang ada di belakang rumahnya.

Kapolsek Payangan AKP I Putu Agus Ady Wijaya menyampaikan sebelum memutuskan untuk gantung diri, IWS, meninggalkan sepucuk surat wasiat. Isinya permohonan maaf kepada keluarganya.

Informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa gantung diri tersebut pertama kali diketahui oleh bibi korban, sekitar pukul 05.30 WITA. Saat itu bibi korban hendak mengambil kayu bakar di gubuk belakang rumahnya yang jaraknya sekitar 20 meter dari rumahnya.

Baca juga:  Dari Bali akan Gelar Kembali PTM hingga Tewas di Pematang Sawah

Saksi terkejut, saat mengetahui jika itu adalah tubuh keponakannya.

AKP Ady Wijaya menyampaikan hasil dari olah TKP menujukkan jika korban gantung diri menggunakan tali plastik warna biru dengan panjang sekitar 1 meter. Kemudian jarak antaran bambu dengan tanah sekitar 80 sentimeter.

Jenazah korban ditemukan dalam keadaan menghadap ke Selatan. Hasil pemeriksaan UPTD Kesmas Payangan, korban diperkirakan meninggal dunia antara 2 sampai 3 jam sebelum ditemukan. “Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut disimpulkan korban IWS murni meninggal dunia karena gantung diri,” ucapnya.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Naik, Ini Zona Risiko Bali Terbaru

Kapolsek Payangan menambahkan di sebelah tubuh korban ditemukan sepucuk surat wasiat. Isinya permintaan maaf korban kepada Kakek, Ayah, keluarga dan teman-temannya.

Korban juga meminta agar sang ayah menjaga keluarganya. Juga menghubungi pacar serta teman-temannya untuk melihat dirinya terakhir kali. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *