MANGUPURA, BALIPOST.com – Cricket merupakan cabor pertandingan yang mendahului dipertandingkan sebelum pembukaan PON di Papua, pada 2 Oktober. Karena itu, cabor cricket ini diharapkan mampu mendulang emas perdana bagi kontingen PON Bali, di Papua. Bahkan diharapkan memotivasi cabor lain, guna meraup pundi-pundi medali emas.
Binpres Pengprov PCI Bali Soni Hawoe, di Lapangan Cricket Udayana, Bukit Jimbaran Badung, Kamis (29/4) menerangkan, tim cricket bertolak ke Bumi Cendrawasih mendahului cabor lainnya. “Cabor cricket ini dipertandingkan pada akhir September,” sebut Soni yang juga Bidang Pertandingan di PON Papua.
Ia pun tetap mematok target tim Bali harus sukses menyabet emas. Soni menceritakan, pada PON di Jabar 2016 silam, tim cricket Bali mendulang 2 keping emas yang dipersembahkan tim putra di nomor twenty-twenty dan super eight. “Saat PON di Jabar lalu, cricket mempertandingkan dua nomor, yakni twenty-twenty dan super eight. Alhasil, tim putra merebut 2 emas sedangkan putri meraih 2 perak,” kenang Soni yang juga Ketua Binpres PB PCI ini.
Dikemukakan, untuk PON di Papua tercatat enam nomor yang dipertandingkan, yakni twenty-twenty, super eight, serta sixers putra dan putri. “Saya malah menargetkan tim cricket Bali bisa mengoleksi medali emas lebih, dibandingkan saat PON di Jabar lalu,” terangnya.
Rasa optimisme Soni cukup beralasan. Pasalnya, selama ini baik dari skill dan teknik, pemain Bali masih unggul. Hanya, persoalannya atlet Bali selama masa pandemi covid-19 ini latihannya terganggu. Sementara, pemain cricket DKI berlatih serius sebagai persiapan PON, sejak setahun lalu.
Apalagi, skuad tim putri DKI bermaterikan mahasiswi Fakultas Olahraga Universitas Negeri Jakarta (UNJ). “Saya kira dari segi fisik dan stamina inilah, yang membuat tenaga dan power pemain Ibu Kota lebih mumpuni,” tuturnya. Kendati demikian, menurut Soni, dalam permainan cricket jika dua tim tangguh bertarung, maka faktor keberuntungan (luck) juga sangat menentukan.
Selain DKI, Soni menambahkan, tim provinsi Jabar juga mengalami kemajuan pesat dan perlu diwaspadai. “Cabor cricket ini dipertandingkan di Stadion Cricket Sentani, yang terpisah antara lapangan putra dan putri,” cetusnya. Yang terpenting bagi Soni, sebelum bertolak ke Papua, para pemain digenjot fisik, teknik dan skillnya. Bahkan, mereka diproyeksikan berlaga pada Liga Bali.
“Saya ingin mengetahui kemampuan pemain PON di ajang Liga Bali. Untuk itu, para pemain dilarang membela klubnya, tetapi tergabung dalam tim PON dan kami menggelar event ini bersifat terbuka, seraya berharap tim provinsi lain ikut berpartisipasi,” paparnya.
Soni mengingatkan, tim putra diperkuat seperti Gede Darma, Daniel Son dan Budiarta. Sementara, tim putri bermaterikan Ni Wayan Sariani, Nanda Sakarini dan Winda Prastini. “Pokoknya bergitu sampai di Papua silahkan bertarung maksimal. Saya selaku Bidang Pertandingan bersikap netral dan dikarantina,” tukasnya. (Daniel Fajry/Balipost)