MANGUPURA, BALIPOST. com – Pujawali di Pura Luhur Uluwatu yang puncaknya pada Anggara Kasih Medangsia, Selasa (4/5), kembali digelar secara normal di tengah pandemi COVID-19. Meski digelar secara normal, namun para pemedek yang akan tangkil ke Pura Uluwatu, diwajibkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan demi keamanan bersama.
Puncak Pujawali ini diawali dengan mundut Ida Betara Sakti dari Pura Pererepan dengan berjalan kaki menuju Pura Luhur Uluwatu pukul 09.00 WITA. Puncak pujawali ini dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dari Griya Sari Denpasar dan Ida Pedanda Gede Made Karang dari Griya Karang Denpasar.
Pangelingsir Puri Agung Jrokuta selaku Pengempon Pura Uluwatu, A.A. Ngurah Jaka Pratidnya alias Turah Joko, mengungkapkan, dengan mulai ke arah new normal, pujawali di Pura Uluwatu kali ini digelar secara normal selama 3 hari. Dengan pertimbangan sebanyak sudah 99 persen pengempon dan 98 persen warga pecatu sudah divaksinasi.
“Dari itulah kami selaku pengempon mencoba untuk kembali ke normal. Namun demikian, kami juga tetap menerapkan protokol kesehatan selama persembahyangan. Bagi pemedek yang merasa tidak enak badan, diharapkan agar bersembahyang dari rumah masing-masing,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta. Pemedek yang ingin tangkil, bila dalam kondisi tidak baik, diharapkan bersembahyang dari rumah masing-masing.
Terkait pelaksanaan pujawali ini, Sumerta menyebutkan ini sebagai langkah persiapan uji coba prokes untuk pelaksanaan upacara Panca Wali Krama yang akan digelar November 2021 ini.
“Ini kita siapkan saat ini, seperti apa protokol kesehatan. Meskipun pengemong dan pengempon sudah divaksin, namun tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Kita juga siapkan masker. Bagi yang maskernya rusak bisa menghubungi panitia untuk mendapat masker pengganti,” ucapnya.
Untuk diketahui, pujawali di Pura Uluwatu Ida Betara nyejer selama tiga hari, hingga upacara penyineban, Jumat (7/5). (Yudi Karnaedi/balipost)