Aparat kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap pengendara motor dan mobil, Kamis (6/5), saat dimulainya pelarangan mudik Lebaran. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Larangan mudik Lebaran sudah mulai diberlakukan, Kamis (6/5). Petugas Polres Karangasem bersinergi dengan TNI dan Dinas Perhubungan (Dishub) pun melakukan penyekatan bagi pemudik di Perbatasan Karangasem dengan Klungkung serta di areal Pelabuhan Padangbai, Kecamatan Manggis.

Petugas melakukan pemeriksaan secara ketat bagi pengendara yang melintas untuk memastikan tidak ada masyarakat yang mudik. Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini, mengungkapkan, dalam operasi penyekatan ini, pihaknya melibatkan puluhan personil.

Untuk masing-masing shift dijaga 60 personil. “Kita berlakukan dua shift. Satu shift bertugas selama 12 jam,” ujarnya.

Suartini, menambahkan, saat melakukan penyekatan pemudik, pihaknya meminta petugas jaga supaya melakukan pemeriksaan kendaraan, mulai dari roda dua, roda empat, sampai mobil box pengangkut logistik. Termasuk menanyakan tujuan serta mengimbau tidak melakukan mudik sesuai perintah dari pemerintah pusat.

Baca juga:  Bebaskan Lingkungan dari Sampah Plastik, Truna-Truni Desa Besakih "Ketog Semprong Ngedasin Besakih"

“Masyarakat yang ada keluarganya meninggal, melahirkan, serta PMI yang hendak menyeberang ke daerah asal saja diperbolehkan. Selain itu tidak diperbolehkan,” Katanya.

Menurut, Suartini, sampai saat ini petugas belum ada mengembalikan warga yang nekat hendak mudik. “Sejauh ini belum ada sih yang dikembalikan. Kalau memang ada, mereka pasti akan dikembalikan,” jelas Suartini.

Sementara itu, Manajer Usaha ASDP Pelabuhan Padangbai, Djunaedi, menjelaskan, pihaknya memulangkan 15 orang naker migran yang datang dari Malaysia dan Brunei Darussalam. Sebelum dipulangkan ke kampung halamannya di Lombok, pihaknya telah melakukan tes swab antigen untuk memastikan mereka negatif COVID-19.

Baca juga:  Selama 2022, Kriminal dan Lakalantas di Karangsem Meningkat

“Meski mereka sudah di-swab rapid antigen di Surabaya dan masih berlaku sampai pukul 00.00 WITA, namun mereka tetap kembali di swab. Dari swab antigen yang dilakukan, semua hasilnya non reaktif. Dan kini semuanya sudah naik kapal untuk diberangkatkan ke Lombok,” ungkapnya.

Sedangkan, salah seorang PMI, Bahren, menjelaskan, kalau dirinya bekerja di Malaysia. Namun, karena kontrak kerja sudah berakhir dan tidak diperpanjang lagi di tengah pandemi COVID-19, dirinya memilih kembali ke kampung halamnya di Lombok.

“Selain bekerja di Malaysia, ada juga kerja di Brunai Darussalam. Saya sudah sampai di Pelabuhan Padangbai sejak pukul 06.00 wita. Sekarang masih nunggu, keputusan dari petugas. Kami semua sudah di swab antigen dan hasilnya negatif. Semoga kami diperbolehkan segera pulang ke kampung halaman di Lombok,” Katanya sembari menyatakan, kalau dirinya sudah lima tahun bekerja di Malayasia.

Baca juga:  Wakajati Bali dan Sejumlah Kajari Digeser

Berdasarkan pantauan di Pelabuhan Padangbai, areal parkir terlibat sepi. Hanya ada beberapa truk pengangkut logistik yang parkir di terminal pelabuhan menunggu jadwal untuk melakukan penyeberangan.

Sementara, pergerakan penumpang terlihat sepi karena adanya larangan mudik yang diberlakukan 6 sampai 17 Mei. Sempat ada satu WNA yang hendak menyeberang memakai mobil pribadi dengan alasan mengangkut logistik, namun petugas pelabuhan tidak mengizinkan dan diminta putar balik. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *