Gede Susila. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Kerja keras Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Tabanan dalam menekan angka kasus Covid-19 membuahkan hasil. Jika sebelumnya Tabanan bertengger di zona merah, per Selasa (18/5) kabupaten yang dikenal dengan lumbung pangannya Bali ini berhasil turun status ke zona orange.

Salah satu indikatornya dilihat dari angka tambahan kasus baru yang belakangan ini mulai turun. Sekretaris Satgas Kabupaten Tabanan, I Gede Susila, Selasa (18/5) mengatakan, meski sudah berhasil turun status ke zona orange, masyarakat tetap dihimbau untuk tetap disiplin protokol kesehatan.

Baca juga:  Agar Pasar Tradisional di Bandung Tetap Operasional, Mendag Tawarkan Solusi Ini

Pihaknya berharap, perkembangan tersebut terus mengalami peningkatan, khususnya jumlah desa dengan status zona hijau. “Semoga semua desa bergerak menuju zona hijau,” sambungnya.

Susila juga menyebutkan, dari hasil evaluasi penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro pada 10 Mei sampai dengan 16 Mei, total 133 desa yang ada di Tabanan, tidak satupun menunjukkan status zona merah. Termasuk desa Banjar Anyar kecamatan Kediri yang selama ini berkontribusi membuat Tabanan berstatus zona merah lantaran memiliki mobilitas penduduk tinggi juga sudah turun status jadi zona kuning.

Baca juga:  Rapid Test dan Swab PCR Diklaim Habiskan Miliaran Rupiah per Hari, Ini Perhitungannya

“Hasil evaluasi, saat ini ada 55 desa status zona kuning dan 78 desa zona hijau,” terangnya.

Di saat yang sama, dia juga berharap protokol kesehatan yang telah dilakukan masyarakat saat ini tidak kendor dan tetap dilaksanakan dengan baik dan ketat. Walaupun, sebagian besar masyarakat Tabanan sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Dengan harapan Tabanan bisa berangsur-angsur berubah menjadi zona hijau.

Sambung dia, sampai kini masih tercatat ada tambahan kasus positif baru. Totalnya ada 6 kasus baru, dan 10 pasien telah dinyatakan sembuh. Namun pasien meninggal juga kembali dicatatkan Satgas, laki-laki usia 45 tahun asal Kecamatan Kediri dengan penyakit penyera Gangguan Ginjal, dan Jantung. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Suka Duka Petugas Tracing, Distigma Negatif hingga Perlakuan Tak Mengenakkan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *