Polisi di perbatasan New South Wales memeriksa kendaraan yang lewat di perbatasan dari Victoria pada 8 Juli 2020. (BP/AFP)

SYDNEY, BALIPOST.com – Kota terbesar kedua di Australia, Melbourne, memberlakukan kembali pembatasan COVID-19 pada Selasa (25/5). Hal ini dilakukan menyusul adanya kasus baru.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, pertemuan di rumah akan dibatasi untuk lima tamu, hanya 30 orang yang diperbolehkan pada pertemuan umum, dan pemakaian masker wajah akan diwajibkan di dalam ruangan mulai pukul 18.00 waktu setempat pada Selasa hingga 4 Juni. “Ini adalah langkah bertanggung jawab yang perlu kami ambil untuk mengatasi wabah ini,” kata James Merlino, penjabat kepala pemerintahan Negara Bagian Victoria

Baca juga:  Ditanya Hasil Swab Seratusan Warga Bondalem, Ini Kata Gugus Tugas COVID-19 Buleleng

Wabah terbaru di Melbourne mengakhiri kasus nol di Victoria selama hampir tiga bulan. Victoria adalah negara bagian yang paling terpukul selama gelombang kedua akhir tahun lalu, terhitung mencakup sekitar 70 persen dari total kasus dan 90 persen kematian di Australia.

Negara bagian terpadat kedua di negara itu berhasil mengendalikan wabah setelah menjalankan salah satu penguncian terpanjang dan terketat di dunia.

Satu kasus baru yang didapat secara lokal telah dilaporkan di Melbourne, kata Merlino pada Selasa, sehari setelah empat infeksi dilaporkan di kota itu.

Baca juga:  Ditengah Pandemi Covid -19, Pelaku Pariwisata Beralih Bertani Hortikultura

Kelima kasus tersebut diidap oleh satu keluarga besar di seluruh rumah tangga yang berbeda dan dapat ditelusuri kembali ke varian yang ditemukan pada seorang pelancong luar negeri yang kembali ke Melbourne awal bulan ini setelah menyelesaikan karantina di Kota Adelaide.

Pihak berwenang, sementara itu, mengatakan mereka belum dapat menemukan bagaimana orang-orang dengan kasus terbaru tertular virus dari pelancong luar negeri.

Ribuan orang telah diperintahkan untuk mengisolasi diri dan menjalani tes COVID-19. Peringatan kesehatan dikeluarkan untuk beberapa lokasi, termasuk salah satu pusat perbelanjaan terbesar di negara itu.

Baca juga:  Disarankan, Rapid Test Utamakan Tenaga Medis

Salah satu dari kasus-kasus itu memiliki muatan virus yang tinggi ketika dia mengunjungi beberapa tempat yang mendorong pihak berwenang untuk memperingatkan lima juta penduduk Melbourne untuk bersiap menghadapi lebih banyak kasus positif COVID dalam beberapa hari ke depan.

Sistem pelacakan cepat, pembatasan pergerakan, dan penjagaan jarak fisik sebagian besar membantu Australia menahan wabah COVID-19. Negara ini telah mencatat lebih dari 30.000 kasus dan 910 kematian sejak pandemi mulai muncul. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *