DENPASAR, BALIPOST.com – Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr. (Han) mengecek kesiapan dua kompi Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Batalyon Infanteri Raider Khusus (Yonif RK) 762/Vira Yudha Sakti (VYS) Kodam XVIII/Kasuari 2021, beberapa waktu lalu. Pada kesempatan tersebut, Pangdam Cantiasa memerintahkan pasukannya tersebut tidak boleh kalah, tetap waspada dan jangan lengah.
“Sehebat apapun pasukan apabila lengah maka selesai sudah (habis/kalah). Lindungi, jaga, dan selamatkan rakyat kita yang jauh dan terpencil,” tegas Mayjen Cantiasa saat dihubungi via telepon, Minggu (30/5).
Mantan Danrem 163/Wira Satya ini menyampaikan, pengamanan daerah rawan diemban prajurit Yonif RK 762/VYS ini merupakan sebuah tugas mulia, tanggung jawab yang besar dan berat. Oleh karena itu tidak boleh main-main.
Kepercayaan yang telah diberikan harus dipertanggungjawabkan. “Mereka (personel Yonif RK 762/VYS) harus selalu fokus terhadap tugas menjaga stabilitas keamanan, menetralisir berbagai ancaman keamanan,” ujarnya.
Ancaman yang dimaksud yaitu dari kelompok separatis bersenjata dan teroris OPM yang menunjukkan kebrutalannya dengan membunuh, menganiaya, memperkosa, membakar, serta menembak masyarakat. Baik itu terhadap anak-anak, ibu-ibu dan para tokoh-tokoh lainnya dengan niat memisahkan diri dari bingkai NKRI, melalui berbagai aksi separatis terorisme dan kejahatan terkoordinasi.
“Saya sebagai Pangkoops (Panglima Komando Operasi) mendapatkan perintah untuk pemeriksaan kesiapan operasi Satgas Pamrahwan Yonif RK 762/VYS. Mereka adalah prajurit pilihan, tugas adalah kehormatan dan harus dijawab dengan tekad serta semangat untuk melakukan tugas,” tandasnya.
Sedangkan daerah rawan yang dimaksud termasuk di Papua Barat merupakan wilayah NKRI yang memiliki nilai strategis bagi kedaulatan negara dan berpengaruh terhadap aspek pertahanan negara. Selain itu menjadi taruhan bagi harga diri bangsa sehingga perlu dijaga dan diamankan dengan sebaik-baiknya.
Mantan Danjen Kopassus ini mengatakan, permasalahan yang terjadi di daerah operasi sangat kompleks, seperti masih terdapatnya kesenjangan berupa rendahnya aksesibilitas, terbatasnya sarana dan prasarana, masih rendahnya keterampilan yang dimiliki, dan minimnya pendapatan. Hal ini berdampak pada aspek kehidupan penduduk setempat, seperti kesehatan, pendidikan, dan perumahan.
Selain itu, daerah rawan juga berpotensi menjadi tempat lintas pelaku kejahatan hingga separatisme. Dengan kehadiran pasukan Yonif RK 762/VYS tergabung dalam Satgas Pamrahwan ini diharapkan dapat menciptakan kondisi yang kondusif, dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat setempat. “Setiap prajurit harus memahami karakteristik daerah operasi, dan kearifan lokal,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)