hibah
Ilustrasi. (BP/dok)

GIANYAR, BALIPOST.com – Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Gianyar mengalami penurunan akibat dampak pandemi COVID-19. Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Gianyar, Dewa Gede Agung Pastika, Minggu (30/5), mengatakan SKPD terkait mesti selektif dalam penggunaan anggaran.

Diungkapkannya, selama ini pendapatan asli daerah (PAD) Gianyar lebih banyak ditopang pajak hotel dan restoran (PHR). Ketika pariwisata menurun praktis PHR tidak bisa menjadi penopang utama PAD.

Baca juga:  Tingkatkan PAD, Karangasem Buat Regulasi Retribusi Tera

Ia menjelaskan Badan Pendapatan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Gianyar sudah mengkalkulasi pendapatan Pemerintah Gianyar anjlok selama Pandemi. Pada 2021 ini, target pendapatan Rp 800 miliaran. Namun hingga Mei 2021 ini, pendapatan daerah baru menyentuh Rp 112 miliar.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Gianyar ini mengakui di masa sulit pandemi berkepanjangan ini, pemerintah daerah perlu kehati-hatian dalam penggunaan anggaran. “Ini mengingat PAD kita anjlok drastis,” ucapnya.

Baca juga:  Anggaran Trans Sarbagita Dianggap Mubazir, Diusulkan Untuk Ini

Pemerintah Daerah bisa melakukan penyusunan kembali skala prioritas belanja. Hal pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah, adalah melakukan analisis atas belanja yang telah dianggarkan pada awal periode.

Menurut Dewa Agung, bukan hal yang tabu jika pemerintah daerah melakukan refocusing anggaran. Refocusing anggaran belanja ini juga diperlukan karena merosotnya asumsi anggaran pendapatan. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *