BANGLI, BALIPOST.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli memetakan ancaman di musim kemarau. Tercatat sejumlah wilayah di Kabupaten Bangli rawan kekeringan.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bangli Ketut Agus Sutapa menyebutkan, wilayah yang rawan kekeringan saat kemarau diantaranya, Desa Landih dan Pengotan di Kecamatan Bangli, Desa Yangapi di Kecamatan Tembuku. Desa Suter, Songan Abang Batudinding dan sebagian Desa Terunyan di Kecamatan Kintamani. “Semua desa di Kecamatan Kintamani itu adalah wilayah yang di atas. Bukan yang di pinggiran danau,” kata Agus, Senin (8/6).
Disampaikannya, saat ini cuaca sudah mulai beralih dari hujan ke kemarau. Potensi kemarau biasanya akan mulai terlihat di akhir Juli atau Agustus.
Pihaknya di BPBD mengaku selalu siap siaga mengantisipasi dampak kekeringan. Yang bisa dilakukan pihaknya yakni penyiapan armada tangki air dan koordinasi dengan para pihak seperti PDAM untuk bantuan dukungan air bersih.
Agar tak kesulitan air saat kemarau, masyarakat yang masih punya simpanan air diharapkan sebisa mungkin menghemat pemakaian. “Sebagaian besar desa-desa di Bangli sudah teraliri PDAM. Yang agak sulit dijangkau secara umum mereka biasa beli dipenyuplai air. Semoga saja air sebagai sumber kehidupan selalu bisa terjaga di Kabupaten Bangli,” terangnya.
Selain kesulitan air, dikatakan Agus, di musim kemaru Bangli juga rawan mengalami kebakaran lahan dan hutan. Untuk itu pihaknya mengingatkan masyarakat mengurangi aktivitas pembakaran pada lahan/hutan pada saat musim kemarau.
Pihaknya mengharapkan pengelola hutan baik Dinas Hutan Provinsi maupun BKSDA agar bisa membangun bak penampungan/reservoar di dekat hutan. Ini dalam upaya mempercepat penanganan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (Dayu Swasrina/balipost)