Berbobot 1 ton lebih, sapi di Banyuwangi ini ditawar Rp 150 juta. (BP/udi)
BANYUWANGI, BALIPOST.com – Para peternak sapi di Banyuwangi, Jawa Timur, sukses melakukan penggemukan sapi. Hasilnya, satu ekor sapi bisa berbobot 1,068 ton.

Sapi inseminasi buatan jenis simental ini ditawar seharga Rp 150 juta. Ternak sapi milik Nurul Hidayat, warga Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Banyuwangi tersebut memenangi kontes sapi tingkat Kabupaten Banyuwangi, Senin (28/8).

Saking beratnya, sapi berumur 2,5 tahun tersebut diberi nama “tronton” dan harus dipandu ketika berjalan. Meski ditawar cukup mahal, sang pemilik masih enggan melepasnya. “Kami minta harganya lebih dari Rp 150 juta. Beratnya lumayan. Apalagi ini musim Idul Adha,” kata Nurul usai memenangi kontes yang digelar Dinas Peternakan Banyuwangi ini.

Menurut Nurul, tak ada rahasia khusus agar ternaknya bisa gemuk maksimal. Dia mengaku ternak itu hasil kawin suntik. Sejak lahir, bobot sapi pejantan ini memang sudah bagus. Perawatannya juga tak sulit.

Baca juga:  Waspada! Empat Indikator Penanganan COVID-19 Tunjukkan Kenaikan

Hanya, pasokan pakan yang teratur. Setiap hari, dia memberi pakan tiga ember ampas tahu, kulit kedelai dan minuman sari kedelai serta satu ikat batang jagung. “Kalau suplemen penggemuk tidak ada. Kecuali sakit, kita suntik lewat mantri hewan,” jelasnya.

Untuk merawat ternaknya yang bobotnya di atas rata-rata, pihaknya harus mengajak dua orang. Sebab, ketika bangun, sapi berbulu coklat itu harus dibantu. Jika tidak, akan kesulitan berdiri.

Untuk menggemukkan ternak sapinya, Nurul mengaku harus merogoh kocek rata-rata Rp 50.000 per hari. Sejak awal, dia optimis ternak sapinya bakal memenangi kontes. Sebab, bobotnya melebihi puluhan ternak sapi yang ikut kontes. “Dari segi penampilan, “tronton” memang lebih gagah. Bulunya juga rapi,” ujarnya bangga.

Baca juga:  Gerimis, Demo di Monas Bubar

Dia memastikan tak akan melego sapinya jika harganya tak melebihi Rp 150 juta. Dari harga ini, dia mengaku bisa mendapatkan keuntungan sekitar 50 persen.

Selian tronton, ada juga sapi jenis limusin. Beratnya, 1 ton persis. Sapi milik Dulhalim, warga Lingkungan Secang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi ini ditawar Rp 65 juta. “Kita menang nomor dua. Tadi ditawar Rp 65 juta. Masih belum kita lepas,” ujarnya.

Dia berharap ternak sapi berumur 22 bulan itu bisa laku di atas Rp 70 juta.

Baca juga:  Diduga Korsleting, Gudang Mebel Ludes Terbakar

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan festival ternak atau cattle market ini untuk mendorong semangat para peternak menggerakkan penggemukan. Tak hanya sapi, namun kambing dan peternakan lain. “Kalau ternak sapi, tahun ini kita ditargetkan 45.000 ekor inseminasi buatan,” jelasnya.

Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya 30.000 ekor bibit. Hingga Agustus ini, pihaknya sudah mampu menghasilkan 29.000 ekor bibit sapi jenis limusin dan simental hasil inseminasi buatan. Pihaknya optimis para peternak di Banyuwangi bisa diajak mencapai target tersebut. Sebab, potensi peternakan sapi di Banyuwangi cukup tinggi. Selain pakan melimpah, kondisi alam sangat mendukung. (Budi Wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *