NEGARA, BALIPOST.com – Meningkatnya kasus Covid-19 di Pulau Jawa perlu mendapat antisipasi dari berbagai pihak agar tidak merembet ke Pulau Bali. Pengetatan di pintu-pintu masuk Pulau Bali perlu terus dilakukan, disamping juga masing-masing pintu keluar di Jawa juga dilakukan pengetatan.
Hal itu disampaikan Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Senin (15/6) terkait upaya pengetatan di wilayah Gilimanuk. Sejak menjelang Lebaran lalu, pihak pengamanan telah berupaya maksimal untuk menjaga pintu masuk maupun pintu keluar Bali. Pemkab juga berupaya berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 dan jajaran pengamanan di Banyuwangi, untuk bersama-sama menerapkan pengetatan secara bersama-sama. Sehingga kasus Covid-19 tidak merebak dan menyebar antarpulau. Termasuk kondisi yang terjadi saat ini, menurutnya pengetatan khususnya berkaitan dengan protokol kesehatan (prokes) di Gilimanuk sudah cukup ketat. Dan membuat berpikir orang yang datang ke Bali, minimal harus mengikuti prokes, khususnya skrining Covid-19.
“Apa yang kita instruksikan saat selesai hari raya Idul Fitri pengetatan dilakukan bersama antarprovinsi. Teman-teman yang keluar meninggalkan Bali, tidak ada satupun yang OTG ataupun terjangkit. Kita juga lakukan pemeriksaan. Kami harapkan juga begitu di Banyuwangi juga ketat. Jangan mengirim orang yang OTG atau terjangkit,” terang Bupati Tamba.
“Kalau disana (lewat Gilimanuk) pasti mengerti dan was-was masuk ke sini. Orang berpikir sudah cukup ketat. Yang harus dipahami masyarakat, dua covid yang ada baru ini karena belum tervaksin. Karena itu kami menghimbau kepada warga agar segera tervaksin, jangan menunda-nunda” tambahnya.
Saat ini tim tengah menggencarkan vaksinasi massal bagi warga. Dan dari pemantauannya sejak digenjot, sudah mulai mengikuti himbauan Bupati. Warga mengikuti vaksinasi di masing-masing faskes yang disediakan. (Surya Dharma/Balipost)
