DENPASAR, BALIPOST.com – Atlet andalan Bali di nomor lompat jauh dan jangkit Maria Natalia Londa, batal tampil pada kejuaraan internasional terbuka di Kazakhstan, pada 19 Juni. Penyebabnya, jumlah korban COVID-19 di negara tersebut makin meningkat, sehingga dirinya batal tampil.
Maria Natalia Londa saat ini sedang menghuni pelatnas SEA Games, di Jakarta. Ia tiap hari berlatih di Stadion Madya Gelora Bung Karno, ditangani Sang Suami Made Sukariata. “Secara kebetulan suami saya juga sudah mengantongi sertifikat pelatih khusus nomor lompat, dan sekaligus menjadi pelatih nasional,” cetus Maria, Rabu (16/6).
Maria mengakui, materi latihan hampir sama dibandingkan saat di Bali. Hanya, bedanya fasilitas di Ibu Kota lebih lengkap. “Saya banyak berlatih pada lintasan dan di Bali belum ada,” kilahnya. Selain berlatih di lintasan atletik, Maria juga sering berlatih fisik di kolam renang. “Kalau berlatih di Bali, saya lebih banyak berlatih fisik di pantai,” sebut dia.
Dikemukakan, pasca batal tampil di Kazakhstan, agenda berikutnya Jateng Open, yang rencananya digelar pada 6-8 Juli mendatang. “Saya sendiri juga belum tahu, apakah Bali mengirimkan atletnya berlaga di Jateng Open,” tuturnya. Yang jelas, kata dia, untuk kejuaraan bersifat terbuka, Maria hanya fokus turun di nomor lompat jauh.
Maria menyebutkan, atlet penghuni pelatnas SEA Games saat ini seluruhnya senior dan belum ada junior maupun remaja. “Untuk proyeksi atlet SEA Games, tercatat hanya 36 atlet yang di pelatnas,” ucapnya. Ia memperkirakan, Jateng Open merupakan ajang try in bagi atlet pelatnas, sekaligus penentuan untuk masuk Timnas.
“Saya pasti turun di Jateng Open, tetapi belum tahu apakah sebagai atlet PON Bali atau atlet pelatnas,” bebernya. Dia menegaskan, untuk hajatan multievent seperti PON dan SEA Games, Maria tetap turun pada dua nomor andalannya lompat jauh dan jangkit. “Bagi atlet yang masuk Timnas SEA Games, minimal pernah meraih perunggu pada event SEA Games sebelumnya,” ungkapnya. (Daniel Fajry/balipost)