GIANYAR, BALIPOST.com – Pascakebakaran di Pasar Umum Blahbatuh, pedagang kios/los dan pedagang pelataran kesulitan mencari tempat berdagang sementara. Wayan Rinti salah satu pedagang bunga di pelataranPasar Umum Blahbatuh, Kamis (17/6), mengatakan memilih menumpang berjualan di Pasar Yadnya untuk bisa bertahan hidup di masa pandemi.
Rinti menyampaikan di tengah belum jelasnya relokasi Pasar Umum Blahbatuh, ia memilih menumpang berjualan di Pasar Yadnya Blahbatuh. Usaha berdagang ini menjadi andalannya untuk menutupi biaya dapur.
Ia menjelaskan sampai saat ini belum mengetahui lokasi tempat relokasi bagi pedagang Pasar Umum Blahbatuh. Ini membuat pedagang gundah mencari cara bertahan hidup pasca bencana kebakaran pasar. “Di tengah kondisi pandemi, kami dihadapkan bencana kebakaran pasar tempat berjualan, kami harus bangkit untuk bertahan hidup,” tuturnya.
Senada dikatakan Ketut Reji pedagang pelataran Pasar Umum Blahbatuh yang lain. Sampai saat ini belum ada kabar jelas terkait tempat relokasi bagi pedagang Pasar Umum Blahbatuh.
Ia berharap ada kejelasan tempat berjualan bagi para pedagang. Reji menambahkan jika pemerintah bisa menyediakan tempat relokasi pedagang tentu bisa segera kembali berjualan.
Untuk sementara, pedagang tentu memilih menumpang berjualan di pasar-pasar yang lokasinya berdekatan dengan kawasan Desa Blahbatuh. (Wirnaya/Balipost)