Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr. Ni Made Adi Swapatni. (BP/Dokumen)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kekhawatiran terhadap kembali merebaknya COVID-19 akhirnya terjadi. Sejumlah pekerja proyek normalisasi Tukad Unda, Klungkung, dinyatakan positif COVID-19.

Mereka selanjutnya diisolasi di hotel, agar tidak menularkan virus kepada pekerja atau orang lain. Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr. Ni Made Adi Swapatni, Rabu (23/6) mengatakan awalnya ia menerima informasi ada satu orang buruh proyek normalisasi Tukad Unda positif COVID-19.

Informasi ini secepatnya disikapi petugasnya dengan melacak orang itu dan melakukan swab. Ternyata hasilnya positif COVID-19.

Setelah dilacak kembali terhadap para buruh setempat lainnya, ternyata diakui banyak buruh dari luar yang bekerja di sana. Maka, petugas Dinas Kesehatan melacak semua buruh setempat guna mengetahui kondisi buruh yang lain.

Baca juga:  Belasan PKL di Jalan Ngurah Rai Ditertibkan

Total ada sebanyak 22 orang langsung diambil tindakan rapid test. Hasilnya, ditemukan lagi ada empat buruh dicurigai reaktif.

Setelah dilanjutkan dengan swab, ternyata hasilnya positif COVID-19. Para buruh yang positif COVID-19 ini diambil tindakan isolasi di hotel.

Sementara sisanya diambil tindakan karantina di kantor setempat selama 14 hari. “Tetapi pada hari ke-10 karantina, kami kembali melakukan pengecekan terhadap para buruh ini, mengantisipasi adanya varian baru. Ternyata ditemukan lagi dua yang positif COVID-19. Sehingga total menjadi tujuh orang buruh,” kata dr. Adi Swapatni.

Kadiskes menambahkan, ia bergegas melakukan koordinasi dengan mandor proyek guna mengambil langkah lanjutan. Mencegah terjadinya kluster pekerja proyek, dr. Swapatni berharap dari penanggung jawab proyek agar melapor ke desa bahwa di wilayahnya ada kegiatan yang melibatkan pekerja dari luar.

Baca juga:  Gunung Agung Siaga, Warga Klungkung Diminta Tak Resah

Sèhingga dari pihak desa tentu bisa melapor ke dinas. Sehingga pihak dinas bisa lebih awal melakukan screening.

Ketua Satgas COVID-19 Klungkung Nyoman Suwirta, mengatakan belajar dari kasus ini semua desa diminta untuk mengecek masing-masing wilayahnya bila ada proyek pemerintah yang melibatkan pekerja dari luar Bali. Sebelum memasuki wilayah, sebaiknya lakukan rapid antigen.

Nila mencurigakan langsung diambil tindakan swab. Bila positif segera diisolasi di hotel. “Kedatangan buruh pada proyek lainnya, juga harus dicek. Akan dicek oleh satgas di setiap desa. Semua buruh harus melalui rapid antigen,” tegasnya.

Baca juga:  Satgas Sentuh Semua Pintu Masuk Bali Cegah COVID-19

Kadiskes menambahkan, selain kasus positif buruh proyek, juga ada 5 warga Tojan, Kecamatan Klungkung yang positif COVID-19. Semuanya merupakan kluster keluarga.

Diawali oleh salah seorang di antaranya, ikut bisnis multilevel, pergi ke Makasar. Orang ini didampingi oleh salah satu nakes dari Puskesmas Klungkung 1 sebagai suaminya.

Setelah pulang, dikatakan ada teman yang satu pesawat ternyata positif COVID-19. Sehingga pihak Dinas Kesehatan melakukan tindakan kepada yang bersangkutan dengan swab langsung sebanyak 5 orang dan hasilnya dinyatakan positif.

Dari jumlah itu, sebanyak 3 orang di antaranya di isolasi di hotel. Sedangkan 2 orang lainnya dirawat di RSUD Klungkung, karena yang bersangkutan mengidap gagal ginjal yang rutin cuci darah, didampingi satu anaknya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *