Kasi Intel Kejari Karangasem, Gede Semara Putra. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kejaksaan Negeri (Kejari) Karangasem masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan masker. Sebanyak 10 pejabat di lingkungan Pemkab Karangasem dijadwalkan untuk diperiksa.

Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus, M Matullesy yang disampaikan melalui Kasi Intel, Dewa Gede Semara Putra, Rabu (23/6), mengatakan pihaknya telah menjadwalkan pemeriksaan sebanyak 10 saksi dari pejabat teras. Pada Senin (21/6) lima orang dan Selasa (22/6) lima orang.

Baca juga:  Bupati Badung Hadiri Pembahasan Ranperkada RDTR Kecamatan Petang

Namun, mereka semuanya tak hadir memenuhi panggilan yang dijadwalkan. “Sejumlah pejabat yang kita panggil itu, mulai dari instansi Inspektorat, lingkungan pemerintah daerah hingga kalangan pejabat yang sudah pensiun. Alasan mereka tak datang karena peringatan HUT Kota Amlapura. Minta kita jadwalkan ulang pemeriksaan itu,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan pihaknya sudah menyita seratusan masker dari Lurah Padangkerta dan Perbekel Culik. Penyitaan masker itu, lantaran masker tersebut tidak didistribusikan kepada warga yang seharusnya menerima bantuan itu.

Baca juga:  Kejari Karangasem Terus Dalami Kasus Dugaan Korupsi Bedah Rumah Tianyar

Semara Putra, mengungkapkan, total ada 121 masker yang disita. Rinciannya, Lurah Padangkerta sebanyak 99 masker dan Perbekel Culik sebanyak 22 buah masker. “Maskernya ini diserahkan ke Kejari Karangasem pada Senin tanggal 21 Juni,” ucapnya.

Semara Putra, menambahkan, berdasarkan pengakuan Lurah Padangkerta, masker yang disita tidak didisribusikan kepada warga, karena masker tersebut tak disalurkan oleh kepala lingkungan. Sementara itu, pengakuan dari Perbekel Culik, masker tidak distribusikan karena beberapa warganya sedang bekerja di luar daerah.

Baca juga:  Pengadaan Masker Dinsos Karangasem, Tersangka Sebut Adanya Disposisi

“Secara aturan, seharusnya Dinas Sosial selaku penggagas proyek memastikan masker ini didisribusikan secara tepat kepada masyarakat yang menerima. Meski kecil, tapi tetap ada nilainya,” katanya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *