Gubernur Koster melakukan groundbreaking pembangunan alun-alun Bangli. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster, melakukan ground breaking Pembangunan Taman Alun–alun Kota Bangli atau Lapangan Kapten Muditha Bangli, Kamis (24/6). Didampingi Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, dan Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika, Gubernur Koster mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Sang Nyoman Sedana Arta sejak dilantik menjadi Bupati Bangli pada akhir Februari 2021 lalu.

“Semoga pembangunan ini mampu memberikan manfaat untuk masyarakat,” tandas Gubernur Koster.

Pada kesempatan itu, Wayan Koster memyampaikan bahwa apa yang dilakukannya ini sangat bagus dengan mulai membangun wajah Bangli agar menjadi indah dan memberikan rasa nyaman untuk masyarakat. “Karena dari dulu saya lihat wajah Kota Bangli burem. Padahal kalau didalami, Kabupaten Bangli ini merupakan daerah yang kultural, ada warisan-warisan budaya, tradisi yang kuat dari Bali Kuno di sini. Ada Gunung Batur, Danau Batur, ada juga desa tua lengkap dengan tradisinya yang kuat. Jadi boleh dicari, tidak ada di dunia yang seperti ini,” ungkap gubernur jebolan ITB ini yang disambut tepuk tangan.

Baca juga:  Sudiara PAW Mang Jangol di DPRD Bali

Orang nomor satu di Pemprov Bali ini menilai Kabupaten Bangli sangatlah lengkap. Karena itu, dia meminta kepada Bupati Bangli untuk memulai memahami dengan serius cara untuk membangun daerahnya dengan tetap menerapkan nilai-nilai kearifan lokal.

Di dalam membangun daerah, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memiliki jiwa gotong royong. “Sebagai orang Bangli harus bangga melihat Bangli-nya maju, sebagai orang Bangli juga harus terpanggil jiwanya untuk bersama-sama membangun Bangli. Ayo tunjukan kemampuan, keahlian, kompetensi, dedikasi, dan tunjukan juga loyalitas Kita semua untuk membangun Bali ini agar lebih baik,” kata Koster dengan nada semangat.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Gubernur Bali dalam kunjungan kerjanya mengatakan Kabupaten Bangli memiliki alam yang sejuk dan dingin. Jadi sangat cocok dimanfaatkan sebagai aktivitas pendidikan dan olahraga. “Maka dari itu, saya sudah dorong Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa agar mulai tahun 2022 sudah harus full berkantor di Bangli. Pengembangan kampusnya juga nanti akan dipusatkan di Kabupaten Bangli, begitu juga perguruan tinggi lainnya akan saya dorong untuk ke Bangli,” tegas mantan Anggota DPR-RI Komisi X yang membidangi pendidikan ini.

Baca juga:  Gubernur Koster Sembahyang di 17 Pura Kawasan Besakih, Sempatkan Beli Salak

Selain bidang pendidikan dengan meminta agar UHN I Gusti Bagus Sugriwa berkegiatan penuh di Bangki, Gubernur Bali Wayan Koster sedang menyusun program olahraga untuk diarahkan ke Bangli, sehingga Bangli ini betul-betul memiliki centra baru yang menjadi ikon dari Pulau Bali. “Saya sedang rancang pembangunan stadion di Bangli. Karena sekali lagi, Bangli ini sangat cocok untuk pendidikan dan olahraga. Seperti yang pernah saya rasakan dulu waktu mahasiswa kuliah di ITB Bandung yang didukung oleh alamnya yang dingin. Kalau di tempat dingin, akan bagus bertandingnya. Saya sudah bincang dengan Pemerintah Pusat, jadi mohon sabar dulu,” jelas Gubernur Bali asal Desa Sembiran Buleleng ini.

Baca juga:  Wujudkan Indonesia Berdaulat Pangan, Gubernur Koster Diapresiasi Ribuan Peserta Musrenbangnas

Sementara itu, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta di hadapan Gubernur Bali melaporkan pembangunan yang sedang dilakukannya sekarang, bahwa desain bangunan Alun-alun Kota Bangli dibuat oleh orang Bangli sendiri. Pembangunan ini adalah momen sejarah untuk Kabupaten Bangli, karena sudah hampir 20 tahun lebih di Kabupaten Bangli belum melakukan pembangunan strategis di Kota, yang merupakan wajah dan pusat dari Kabupaten Bangli.

Kemudian berdasarkan data pembangunannya, penataan Alun-alun Kota Bangli atau Lapangan Kapten Muditha Bangli tercatat memiliki luas 22.430 m2 dengan nilai proyek Rp 21.095.475.000 dan waktu pelaksanaan mencapai 180 hari. Penataan lapangan ini terdiri dari 10 segmen, yakni berupa jalan utara lapangan, tempat suci dan lapangan voli, lapangan basket dan tenis, food court, skiboart, stage utara, pucuk bang, playground, entry gate, terapi lansia, dan laktasi. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *