SYDNEY, BALIPOST.com – Sekitar 18 juta orang Australia, atau sekitar 70 persen dari populasi negara itu, sekarang berada di bawah beberapa bentuk penguncian atau pembatasan terkait COVID -19. Para pejabat bergulat dengan wabah COVID-19 di hampir setiap negara bagian atau wilayah di Australia.
Komite tanggapan COVID-19 Australia pun akan mengadakan pertemuan darurat, Senin (28/6), ketika wabah varian Delta yang sangat menular terjadi di seluruh negeri. Ini, mendorong pemberlakuan penguncian di Sydney dan memperpanjang masa pembatasan sosial di daerah-daerah lain.
“Saya pikir kita sedang memasuki fase baru pandemi ini, dengan jenis virus Delta yang lebih menular,” ujar Bendahara Federal Australia Josh Frydenberg kepada media ABC (Australian Broadcasting Corp), dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin (28/6).
Frydenberg mengatakan bahwa Australia menghadapi “waktu kritis” dalam perjuangannya melawan COVID-19. Komite keamanan nasional Australia, yang diketuai oleh Perdana Menteri Scott Morrison, akan diberi pengarahan oleh kepala petugas medis negara itu pada Senin, kata Frydenberg.
Sydney, kota terpadat di Australia, menjalani penguncian selama dua minggu selama akhir pekan. Sementara Kota Darwin memasuki masa dua hari penutupan. Semua langkah itu diterapkan ketika para pejabat Australia bergulat untuk menahan wabah COVID.
Negara Bagian Queensland Australia pada Senin memberlakukan kembali kewajiban mengenakan masker dan menerapkan pembatasan pertemuan di rumah di beberapa daerah. Termasuk ibu kota negara bagian itu Brisbane.
Penerapan itu mengikuti langkah serupa yang dilakukan oleh pejabat negara bagian Western Australia untuk Kota Perth.
Pembatasan sosial juga masih berlaku di ibu kota negara bagian Victoria, Melbourne, serta ibu kota nasional Australia, Canberra. Peringatan kesehatan dikeluarkan pada akhir pekan untuk ratusan penumpang setelah seorang anggota awak kabin pesawat dari maskapai Virgin Australia yang terinfeksi menjalankan tugas di lima penerbangan berbeda, yang mencakup Brisbane, Melbourne, dan Gold Coast.
Di Sydney, ibu kota negara bagian New South Wales, puluhan tempat termasuk kafe, pusat perbelanjaan, dan rute transportasi umum yang tersebar di seluruh kota telah ditambahkan dalam daftar lokasi yang terpapar virus corona.
Penguncian Darwin dipicu oleh kasus virus corona varian Delta yang terdeteksi pada pekerja yang keluar masuk di sebuah tambang emas.
Australia sejauh ini bernasib jauh lebih baik daripada banyak negara maju lainnya dalam menangani penyebaran virus corona. Kasusnya mencapai 30.450 orang dan 910 kematian akibat COVID-19.
Langkah penguncian, aturan jarak sosial yang ketat, dan pelacakan kontak yang cepat telah membantu negara itu berhasil menekan wabah sebelumnya. Tetapi kasus COVID varian Delta yang bergerak cepat telah membuat khawatir otoritas kesehatan Australia. (kmb/balipost)