Seorang siswi SMP menerima vaksin Covid-19 di SMPN 8 Denpasar, Senin (5/7). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejak munculnya kasus COVID-19 di Denpasar, kasus anak yang terpapar menunjukan tren peningkatan. Total sejak COVID-19 melanda Denpasar hingga saat ini, terdapat 1.706 anak usia 0-18 tahun terjangkit.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai, Selasa (6/7), dalam beberapa minggu terakhir ini, kasus COVID-19 pada anak naik signifikan. Ia pun meminta masyarakat waspada.

Lebih taat lagi dalam melaksanakan protokol kesehatan serta menghindari kerumunan. Mengingat, trend yang terjadi belakangan ini cukup banyak anak muda yang terjangkit COVID-19. “Belakangan banyak yang muda-muda malahan yang kena, ada yang umur 18 tahun, 10 tahun, 12 tahun juga ada,” katanya.

Baca juga:  Rektor Ditetapkan Tersangka, Unud Beber Dasar Hukum Dana SPI

Perkembangan data terakhir yang dimilikinya, pada Senin (5/7), usia muda yang terpapar COVID-19 cukup signifikan. Dari 139 kasus terkonfirmasi positif COVID-19, sebanyak 9 orang merupakan anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun.

Dengan kondisi ini, pihaknya pun mengaku akan menggencarkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak. Pelaksanaan vaksinasi ini dilakukan dengan berbasis sekolah dan pencanangannya telah dimulai Senin (5/7) lalu.

Sasaran vaksinasi anak di Denpasar sebanyak 67 ribu orang. Ditargetkan akhir Juli bisa rampung.

Baca juga:  Wujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Koster Harapkan Kontribusi UNHI di 3 Bidang Ini

Meningkatnya kasus COVID-19 dalam beberapa minggu terakhir ini juga berdampak pada rencana sekolah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Denpasar juga belum berani memastikan akan menggelar PTM akhir Juli ini.

Plt. Kepala Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar, IGN Eddy Mulya, mengungkapkan Pemkot Denpasar sudah melakukan berbagai pola simulasi untuk negeri maupun swasta. Bahkan untuk regulasi pelaksanaan PTM ini pun sedang dalam proses.

Baca juga:  Tim Yustisi Gelar Pemantauan Prokes di Sejumlah Titik

Akan tetapi dengan adanya PPKM darurat ini pihaknya kembali melakukan penyesuaian. “Sebenarnya rencana PTM terbatas Juli ini dan regulasinya sudah kami proses sejak lama. Namun, akibat situasi pandemi dengan kasus fluktuatif, kami lakukan penyesuaian,” kata Eddy Mulya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *