Suasana pelaksanaan Kenduri 1000 Tumpeng di Kudus. Kegiatan ini juga akan digelar tahun ini serangkaian perayaan HUT Kotas Kudus ke-468. (BP/ist)
KUDUS, BALIPOST.com – Ada yang istimewa di Kabupaten Kudus akhir bulan September ini. Kota kecil yang terkenal sebagai kota kretek dan wisata religi-nya ini ternyata menyiapkan serangkaian acara istimewa untuk merayakan HUT Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang ke-468.

Ratusan umbul-umbul dan banner telah terpasang di sepanjang jalan raya kabupaten, belum juga baliho besar yang terpasang gagah di setiap sudut jalan protokol. Semuanya telah dipersiapkan untuk menyambut hari istimewa tersebut.

Serangkaian acara berupa kegiatan budaya yang sangat menarik juga disiapkan yang akan dimulai dengan Kenduri 1000 Tumpeng pada tanggal 22 September 2017. Juga ada Festival Kuliner Khas Kudus hingga Gelar Festival Karnaval Budaya.

Kemudian pada tanggal 24 September akan diadakan lomba Half Marathon yang nantinya akan mempertandingkan 4 kategori yaitu Half Marathon (21K), 10K, 5K dan Kids Fun Run (1K). Selain Half Marathon, juga akan dimeriahkan dengan panggung hiburan, pagelaran seni, hingga festival kuliner khas Kudus.

Selain itu , parade busana daerah dari 34 propinsi, tari kretek, barongsai, marching band lagu daerah akan menambah semaraknya hari istimewa kota Kudus itu.

Baca juga:  Jadi Destinansi Crossboder, Atambua Gelar Pemilihan Duta Wisata dan Puteri Pariwisata

Perayaan ulang tahun akan ditutup dengan pagelaran wayang kulit oleh Ki Entus Susmono pada tanggal 30 September 2017.

“Perayaan ulang tahun ke-468 seminggu penuh ini bertujuan untuk menunjukkan perkembangan kota Kudus kepada masyarakat dan diakui sebagai salah satu destinasi pariwisata domestik yang wajib untuk dikunjungi. Perkembangan Kabupaten Kudus tidak lepas dari peran digital dan juga komunitas, ini kesempatan untuk menambah lebih banyak lagi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Kudus,” kata H Musthofa, SE.MM, Bupati Kudus.

Menurut orang nomor wahid di Kota Kretek itu, dengan mengikuti rangkaian acara HUT Kabupaten Kudus ini, para wisatawan juga dapat menikmati keindahan Kabupaten Kudus.

“Apa yang membuat Kudus kali ini istimewa? Karena dengan mengikuti acara ini, kalian tidak hanya dihibur dengan gelaran seni budaya yang istimewa, tapi juga bisa sambil menikmati keindahan kota Kudus, seperti Menara Kudus, Makam Sunan Muria, Taman Oasis yang Indah, dan juga gerbang Kota Kretek yang sangat megah dan istimewa,” lanjut Musthofa.

Baca juga:  Digerebek Polisi, Pabrik Keripik Pisang Narkoba Sudah Jalan Sebulan

Dia juga mengklaim acara di HUT Kudus tersebut adalah acara terlengkap yang pernah diadakan di Kabupaten Kudus. “Ini adalah satu event terlengkap yang diadakan di Kota Kudus. Jadi ayo ikuti kemeriahan HUT Kabupaten Kudus ke 468! Sampai jumpa di Te.Ka.Pe,” pungkas sang bupati.

Kabupaten Kudus yang terletak 65 Km dari Semarang, Jawa Tengah ini terkenal dengan nuansa budaya dan spiritual yang kental. Beberapa bangunan di Kudus ini adalah perpaduan dari budaya Hindu, Budha dan Islam. Dengan kayanya potensi wisata yang ada, tidak heran kenaikan jumlah wisatawan cukup tinggi dari tahun ke tahun.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mencatat kenaikan jumlah wisatawan dalam beberapa tahun terakhir. Di tahun 2014 tercatat sebanyak 97,422 pengunjung dan di tahun 2015 naik menjadi 1,503,012 orang.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi penyelenggaraan HUT Kabupaten Kudus dengan target transaksi dan jumlah wisatawan yang terus meningkat. “Event ini sebagai daya tarik Kota Kudus sebagai destinasi wisata religi dan kuliner. Kudus punya potensi budaya dan destinasi wisata religi, dengan Sunan Kudus dan Sunan Muria,” kata Menpar Arief Yahya.

Baca juga:  The Spirit of Lombok Sumbawa, NTB Targetkan 4 Juta Wisatawan

Kudus juga tidam jauh dari Demak, Kota Wali yang setiap hari dikunjungi wisatawan religi. Ada sunan Kalijaga di Kadilangu Demak, dan Masjid Agung Demak yang bersejarah itu. “Jadi kalau jadi kota wisata religi, Kudus juga sangat kuat,” paparnya.

Mantan Dirut PT Telkom ini menjelaskan, dalam fortopolio bisnis pariwisata pengembangan potensi budaya (culture) mempunyai porsi paling besar 60%, sedangkan untuk alam (nature) 35% dan manmade 5%. Dari culture dikembangkan berupa wisata warisan budaya dan sejarah 20%; wisata belanja dan kuliner 45%; dan wisata kota dan desa 35%.

“Semoga even ini menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang menonton dan mengikutinya sehingga pariwisata kabupaten Kudus akan semakin terangkat, Selamat Ulang Tahun Kabupaten Kudus,” pungkasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *